Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
WASHINGTON. Hubungan bilateral Amerika Serikat (AS) dan Rusia makin panas. Jurubicara Gedung Puting mengungkapkan, Presiden AS Donald Trump akan menandatangani penerapan sanksi baru bagi Rusia.
Undang-undang ini akan didukung dua partai AS. Rusia memerintahkan pemangkasan staf diplomatik di Kedutaan AS di Moskwa. Rusia pun melarang penggunaan sebagian properti.
Sarah Huckabee Sanders, Jurubicara Gedung Putih mengatakan, Trump akan meneken aturan ini, setelah menegosiasikan elemen penting, tanpa merinci poin negosiasi. "Trump tengah mereview versi final dan jika negosiasinya berhasil, akan segera meneken aturan," kata Sanders seperti dikutip BBC.
Sanksi ini baru muncul berbulan-bulan setelah pemerintahan Presiden AS ke-44 Barack Obama memerintahkan penyitaan properti diplomatik Rusia dan memulangkan 35 diplomat Rusia. Perintah ini muncul merespon tuduhan peretasan pada kampanye Hillary Clinton.
Intelijen AS meyakini Rusia berupaya memenangkan Trump pada pemilihan presiden tahun lalu. Penyelidikan atas tuduhan ini masih berlangsung.
Rusia membantah adanya keterlibatan pada kampanye lalu. Trump juga menekankan bahwa tidak ada kolusi pada pemilihan presiden di akhir 2016.