kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.691.000   12.000   0,71%
  • USD/IDR 16.359   -79,00   -0,49%
  • IDX 6.840   -33,92   -0,49%
  • KOMPAS100 1.019   -7,87   -0,77%
  • LQ45 796   -8,05   -1,00%
  • ISSI 209   -0,07   -0,03%
  • IDX30 413   -3,79   -0,91%
  • IDXHIDIV20 499   -3,01   -0,60%
  • IDX80 116   -0,94   -0,81%
  • IDXV30 121   0,17   0,14%
  • IDXQ30 136   -1,20   -0,88%

Trump Terapkan Tekanan Maksimum Terhadap Iran untuk Tekan Ekspor Minyak hingga Nol


Rabu, 05 Februari 2025 / 05:09 WIB
Trump Terapkan Tekanan Maksimum Terhadap Iran untuk Tekan Ekspor Minyak hingga Nol
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump menyaksikan penandatanganan perintah eksekutif di Ruang Oval Gedung Putih di Washington, AS, 31 Januari 2025. Donald Trump kembali menerapkan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran, termasuk upaya menekan ekspor minyak negara tersebut hingga nol.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa kembali menerapkan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran, termasuk upaya menekan ekspor minyak negara tersebut hingga nol guna mencegah Teheran memperoleh senjata nuklir.

Menjelang pertemuannya dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Trump menandatangani memorandum presiden yang mengembalikan kebijakan keras Washington terhadap Iran, yang sebelumnya diterapkan selama masa jabatan pertamanya.

Saat menandatangani memorandum tersebut, Trump menyatakan kebijakan itu sangat ketat dan mengaku sempat ragu sebelum mengambil keputusan. 

Baca Juga: Garda Revolusi Iran Memperluas Kontrol atas Ekspor Minyak Teheran

Ia juga menyampaikan keterbukaannya terhadap kemungkinan kesepakatan dengan Iran dan menyatakan kesediaan untuk berdialog dengan pemimpin negara tersebut.

"Bagi saya, ini sederhana: Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir," ujar Trump. Ketika ditanya seberapa dekat Teheran dalam memperoleh senjata nuklir, ia menjawab, "Mereka terlalu dekat."

Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York belum memberikan tanggapan terkait kebijakan ini.

Trump menuduh mantan Presiden Joe Biden gagal menerapkan sanksi ekspor minyak secara ketat, yang menurutnya telah mendorong Iran untuk terus menjual minyak guna mendanai program senjata nuklir serta milisi bersenjata di Timur Tengah.

Baca Juga: Ekspor Minyak Turun, OPEC+ Tambah Pasokan Mulai April

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan pada Desember bahwa Iran telah mempercepat pengayaan uranium hingga kemurnian 60%, mendekati tingkat 90% yang diperlukan untuk senjata nuklir. Meski demikian, Iran membantah memiliki niat untuk mengembangkan senjata tersebut.

Memorandum Trump memerintahkan Menteri Keuangan AS untuk menerapkan "tekanan ekonomi maksimum" terhadap Iran, termasuk sanksi serta mekanisme penegakan hukum terhadap pihak yang melanggar sanksi yang telah ada.

Memo tersebut juga menginstruksikan Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri untuk menjalankan kampanye yang bertujuan "menekan ekspor minyak Iran hingga nol." 

Harga minyak AS mengalami pemulihan pada Selasa menyusul kabar bahwa Trump akan menandatangani kebijakan tersebut, yang sebagian mengimbangi dampak ketegangan perdagangan antara Washington dan Beijing.

Baca Juga: Pasca Israel Serang Iran, kok Harga Minyak Dunia Ambles Lebih dari 4% Hari Ini?

Ekspor minyak Iran menghasilkan pendapatan sekitar US$ 53 miliar pada 2023 dan US$ 54 miliar pada tahun sebelumnya, menurut estimasi Badan Informasi Energi AS. Produksi minyak Iran pada 2024 mencapai level tertinggi sejak 2018, berdasarkan data OPEC.

Selama sebagian masa jabatan pertamanya, Trump berupaya menekan ekspor minyak Iran hingga mendekati nol dengan menerapkan kembali sanksi. Namun, ekspor tersebut meningkat di bawah pemerintahan Biden karena Iran berhasil menghindari sanksi.

Badan Energi Internasional yang berbasis di Paris memperkirakan bahwa Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan anggota OPEC lainnya memiliki kapasitas cadangan untuk menggantikan ekspor minyak Iran yang hilang.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×