kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.650.000   29.000   1,79%
  • USD/IDR 16.349   90,00   0,55%
  • IDX 7.073   43,40   0,62%
  • KOMPAS100 1.037   7,79   0,76%
  • LQ45 810   -1,46   -0,18%
  • ISSI 212   1,87   0,89%
  • IDX30 422   0,11   0,03%
  • IDXHIDIV20 506   -1,11   -0,22%
  • IDX80 117   0,24   0,20%
  • IDXV30 121   0,19   0,16%
  • IDXQ30 138   -0,30   -0,22%

Ekspor Minyak Turun, OPEC+ Tambah Pasokan Mulai April


Selasa, 04 Februari 2025 / 22:27 WIB
Ekspor Minyak Turun, OPEC+ Tambah Pasokan Mulai April
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The sun sets behind an oil pump outside Saint-Fiacre, near Paris, France September 17, 2019. REUTERS/Christian Hartmann/File Photo


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pengiriman minyak yang diangkut melalui laut, turun tajam pada Januari 2025 karena penurunan pengiriman dari Meksiko dan Brasil. Kemerosotan pengiriman dari kedua negara tersebut merupakan pengingat betapa tidak stabilnya pasokan di dunia. Hal ini sejalan dengan aksi dua konsumen minyak terbesar dunia AS dan China yang tengah perang tarif.

Menurut data pelacakan kapal dan industri yang dikumpulkan Bloomberg, pengiriman minyak dari Brasil dan Meksiko menurun 600.000 barel per hari pada Januari dari posisi Desember. Ekspor global yang diangkut melalui laut turun 1,3 juta barel per hari, penurunan terjadi selama dua bulan berturut-turut 

Total pengiriman minyak secara global  mencapai 37,81 juta barel per hari, setelah sebelumnya mencapai 40 juta barel pada November. Badan Energi Internasional alias Energy Information Administration (EIA) memprediksi ada surplus pasokan sebesar 725.000 barel per hari sepanjang tahun 2025.

Baca Juga: Donald Trump Ingin Buat SWF untuk AS, Bidik Jadi Terbesar di Dunia

Penurunan signifikan juga berasal dari Aljazair, Irak, dan Afrika Barat, termasuk ekspor Kazakhstan dari terminal CPC juga turun. Arus minyak unggulan Rusia, Ural meningkat.

Sebelumnya pada Senin (3/2) dini hari, OPEC+ dikutip Reuters, sepakat akan meningkatkan produksi minyak secara bertahap mulai April. OPEC+ juga sepakat tidak menggunakan data EIA milik pemerintah AS sebagai sumber pemantau produksi dan pasokan. OPEC+ dan Donald Trump berulang kali berselisih. Presiden AS ini menuntut untuk meningkatkan produksi guna mengimbangi penurunan pasokan Iran akibat sanksi AS.

Sejak kembali menjabat, Trump juga meminta OPEC+ menurunkan harga dan mengatakan harga yang tinggi membantu Rusia melanjutkan perang di Ukraina. Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak membahas seruan Trump untuk meningkatkan produksi, dan sepakat bahwa OPEC+ akan mulai meningkatkan produksi mulai 1 April sesuai rencana sebelumnya

Selanjutnya: Ferrari akan Memperkenalkan Mobil Listrik Pertamanya pada Oktober 2025

Menarik Dibaca: Warna Magenta Bikin Rumah Lebih Enerjik dan Indah



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×