kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.321   -28,00   -0,17%
  • IDX 7.379   92,25   1,27%
  • KOMPAS100 1.042   3,89   0,37%
  • LQ45 790   2,14   0,27%
  • ISSI 245   3,44   1,43%
  • IDX30 409   1,44   0,35%
  • IDXHIDIV20 468   1,34   0,29%
  • IDX80 117   0,44   0,38%
  • IDXV30 119   0,56   0,47%
  • IDXQ30 130   0,18   0,14%

Trump Ultimatum ke Putin, Beri Waktu Dua Minggu untuk Hentikan Perang


Jumat, 30 Mei 2025 / 18:24 WIB
Trump Ultimatum ke Putin, Beri Waktu Dua Minggu untuk Hentikan Perang
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump memberi isyarat pada Upacara Peringatan Hari Memorial Nasional tahunan di Memorial Amphitheater, di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, AS, 26 Mei 2025. Presiden AS Donald Trump memberi tenggat dua minggu kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, Trump ancam akan memberikan respons berbeda.


Sumber: BBC | Editor: Noverius Laoli

Trump kini mulai melunakkan tuntutannya. Awalnya ia menyerukan gencatan senjata 30 hari, yang hanya disetujui Ukraina. Kini ia lebih menekankan pentingnya pertemuan puncak dengan Putin untuk mencari terobosan.

Namun, Rusia justru meningkatkan tuntutannya. Moskow kini meminta Ukraina menyerahkan wilayah yang bahkan belum diduduki Rusia. Mereka juga menuntut AS mengakui Krimea sebagai bagian resmi dari Rusia.

Michael McFaul, mantan duta besar AS untuk Moskow, menyebut tuntutan ini sebagai “racun” yang sengaja dibuat Rusia agar Ukraina tak mungkin setuju. Tujuannya: menyalahkan Kyiv jika proses damai gagal.

Baca Juga: Donald Trump Janji Segera Bicara ke Putin dan Zelenskiy untuk Hentikan Perang

Perang ini telah menewaskan puluhan ribu orang dan menghancurkan wilayah timur serta selatan Ukraina. Rusia kini menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk Krimea yang dianeksasi pada 2014.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Moskow sengaja memperlambat proses damai. Rusia belum juga menyerahkan nota damai yang dijanjikan usai perundingan di Istanbul.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dokumen itu masih dalam “tahap akhir.”




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×