kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tuding Rusia melanggar, AS resmi keluar dari Perjanjian Open Skies


Senin, 23 November 2020 / 14:54 WIB
Tuding Rusia melanggar, AS resmi keluar dari Perjanjian Open Skies
ILUSTRASI. Tuding Rusia melanggar, AS resmi keluar dari Perjanjian Open Skies.


Sumber: TASS | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) secara resmi mengonfirmasi pada Minggu (22/11), mereka tidak lagi menjadi pihak dalam Perjanjian Open Skies.

"Hari ini, menandai enam bulan sejak Amerika Serikat mengirimkan pemberitahuan penarikan kami dari Perjanjian Open Skies," kata Penasihat Keamanan Nasional AS Robert O'Brien di akun Twitter Dewan Keamanan Nasional.

"Kami sekarang tidak lagi menjadi pihak dalam perjanjian ini yang telah dilanggar secara mencolok oleh Rusia selama bertahun-tahun," ujar dia seperti dikutip TASS.

Menurut O'Brien, Presiden Donald Trump tidak pernah berhenti mengutamakan Amerika Serikat, "dengan menarik dari perjanjian dan kesepakatan usang yang telah menguntungkan musuh AS dengan mengorbankan keamanan nasional kami.

Baca Juga: Panas, Rusia dan AS saling tuduh telah melanggar perjanjian mata-mata Open Skies

Dugaan pelanggaran Rusia

Departemen Luar Negeri AS juga merilis pernyataan pers pada Minggu (22/11) tentang penarikan negeri uak Sam dari Perjanjian Open Skies.

"Enam bulan telah berlalu, penarikan AS mulai berlaku pada 22 November 2020, dan Amerika Serikat tidak lagi menjadi negara pihak pada Perjanjian Open Skies," sebut Departemen Luar Negeri AS seperti dilansir TASS.

Trump menyatakan pada 21 Mei, Washington akan menarik diri dari Perjanjian Open Skies, yang mengatur penerbangan inspeksi di atas wilayah negara anggota untuk memantau aktivitas militer. 

Dia mengambil langkah ini dengan dugaan pelanggaran Rusia terhadap perjanjian tersebut. 

Baca Juga: Putin: Penundaan ucapan selamat ke Biden tak akan perburuk hubungan yang sudah buruk



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×