Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Para peritel keluar dari daerah wisata Hong Kong yang kerap jadi lokasi protes anti-pemerintah, menyusul tingkat kedatangan pengunjung yang menurun drastis.
Toko perhiasan dan kosmetik terkemuka hengkang dari distrik wisata utama di Hong Kong, seperti Causeway Bay dan Tsim Sha Tsui.
Chow Tai Fook Jewellery Group Ltd mengatakan, pihaknya akan meninjau kinerja lebih dari 40 gerai mereka, dengan sewa yang akan berakhir pada tahun keuangan 2021.
Baca Juga: Kepolisian Hong Kong bakal persenjatai petugas dengan alat kejut listrik dan net gun
Dan, jaringan toko perhiasan itu berencana menutup hingga 15 gerai, yang kebanyakan berlokasi di distrik wisata Causeway Bay, Mong Kok, dan Tsim Sha Tsui.
"Seperti yang kami katakan dalam hasil sementara pada November 2019, kami akan mencari optimasi jaringan di Hong Kong untuk meningkatkan profitabilitas gerai," kata juru bicara Chow Tai kepada Reuters melalui e-mail, Rabu (15/1).
Tapi, Chow Tai Fook, yang mengoperasikan total 3.789 gerai termasuk 80 outlet di Hong Kong, menyatakan, pihaknya berencana untuk membuka sekitar 600 gerai di China pada tahun keuangan yang berakhir Maret 2020.
Baca Juga: Merugi, perusahaan perhiasan kedua terbesar dunia tutup 15 outlet di Hong Kong
Rata-rata penjualan di setiap gerai (same-store) Chow Tai Fook di Hong Kong dan Makau merosot 38% pada kuartal IV 2019. Sementara penjualan mereka di China naik 2%.
Senada, Sa Sa International Holdings Ltd bakal menutup 20% hingga 25% gerainya di Hong Kong dalam 18 bulan ke depan, yang sebagian besar berada di kawasan wisata.
Sa Sa menyebutkan, omzet gerai ritel dan grosir di Hong Kong juga Makau anjlok 35,2% sepanjang Oktober-Desember tahun lalu. Sementara rata-rata penjualan same-store mereka turun 34,7%.