kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turki uji coba sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia, AS mengutuk keras


Sabtu, 17 Oktober 2020 / 06:54 WIB
Turki uji coba sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia, AS mengutuk keras
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump menyambut Presiden Turki Tayyip Erdogan di Gedung Putih di Washington, AS, 13 November 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Kementerian Pertahanan Turki menyatakan, tidak akan menyangkal atau mengonfirmasi uji coba rudal S-400.

AS bereaksi tahun lalu dengan menangguhkan Turki dari program jet F-35 dan mengancam akan menjatuhkan sanksi.

Menurut Analis pertahanan Turan Oguz, penilaian awal terhadap warna, intensitas, sudut, dan rute asap dalam video tersebut cocok dengan rudal S-400. Sudut kolom menyarankan target "tidak boleh terlalu tinggi," tambahnya.

Tahun lalu, militer Turki melakukan uji coba radar sistem pertahanan permukaan-ke-udara itu, yang merupakan salah satu yang paling canggih di dunia dan bisa menemukan juga melacak pesawat yang masuk pada jarak menengah dan jauh.

Baca Juga: Turki uji pertahanan udara S-400 bikinan Rusia ke jet F-16 buatan AS, untuk apa?

Turki menandatangani kesepakatan S-400 dengan Rusia pada 2017. Pengiriman empat peluncur rudal S-400 pertama senilai US$ 2,5 miliar dimulai pada Juli tahun lalu.

Senator AS Bob Menendez, petinggi Partai Demokrat di Komite Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan, kedekatan Presiden Donald Trump dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan menimbulkan ancaman serius bagi keamanan nasional Amerika Serikat.

"Turki harus segera diberi sanksi atas pembelian dan penggunaan sistem ini," kata Menendez dalam sebuah pernyataan.

Selanjutnya: Turki siap membalas jika AS menjatuhkan sanksi atas pembelian rudal S-400




TERBARU

[X]
×