Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Turki yang juga anggota NATO menguji sistem pertahanan udara S-400 bikinan Rusia terhadap jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS) selama latihan militer pada November 2019, media Rusia TASS melaporkan.
Penggunaan S-400 terhadap F-16 memang sudah dilaporkan tahun lalu. Tetapi, perincian baru dari media Rusia itu tampaknya memperkuat klaim dan menyimpulkan bahwa ada sesuatu yang lebih sedang terjadi dalam tes tersebut.
Mengutip The Jerusalem Post, Kamis (9/7), Rusia memiliki minat untuk mengetahui seberapa baik pertahanan udaranya terhadap pesawat-pesawat tempur AS. S-400 adalah tingkat teratas dari berbagai sistem pertahanan udara negeri beruang merah.
Baca Juga: Ukraina siap perang jika tank Rusia mengancam, rudal ini sudah disiagakan
Beberapa dari sistem pertahanan udara Rusia dipertanyakan karena pernah melakukan kesalahan. S-200 yang digunakan oleh rezim Suriah menembak jatuh sebuah pesawat Rusia karena kesalahan pada 2018 lalu.
Di Suriah ada pertanyaan tentang radar dan keandalan S-300 dan Pantsir serta kemampuan sistem lainnya untuk melacak drone modern dan jet generasi kelima. Pantsir buatan Rusia juga dihancurkan oleh drone Turki dalam pertempuran di Idlib dan Libya tahun ini.
Oleh karena itu, The Jerusalem Post melaporkan, sangat penting bagi Rusia untuk mengetahui bagaimana kinerja S-400 terhadap pesawat F-16. Hanya, belum jelas, apa yang Turki ingin dengan melakukan tes tersebut.
Baca Juga: PBB: Serangan udara Suriah dan Rusia atas warga sipil merupakan kejahatan perang
Sumber yang dekat dengan industri pertahanan Turki hanya mengatakan kepada TASS, Turki menguji coba sistem pertahanan udara S-400 bikinan Rusia pada pesawat tempur F-16 buatan AS milik mereka.
Yang jelas, S-400 menjadi pusat kontroversi Ankara dengan Washington. Dengan mengakuisisi sistem pertahanan udara itu seharga miliaran dolar AS, Turki telah menjauhkan diri dari sekutu tradisional mereka, Amerika Serikat.
Turki mendapatkan S-400 pada Juli 2019. Mereka mulai menguji sistem pertahanan ini pada November tahun lalu. Dan seharusnya, S-400 beroperasi pada April 2020. Tetapi, tampaknya belum beroperasi.