kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Turki vs Yunani memanas, Prancis tambah pasukan militer di Mediterania timur


Kamis, 13 Agustus 2020 / 14:25 WIB
Turki vs Yunani memanas, Prancis tambah pasukan militer di Mediterania timur
ILUSTRASI. Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan, Prancis akan meningkatkan kehadiran militernya di Mediterania timur di tengah meningkatnya hubungan Yunani dan Turki.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat

Turki menyebut memiliki garis pantai terpanjang di Mediterania timur, tetapi terletak di jalur perairan sempit karena perpanjangan landas kontinen Yunani, berdasarkan keberadaan banyak pulau Yunani di dekat pantainya.

Pulau Kastellorizo, yang berjarak sekitar dua kilometer dari pantai selatan Turki dan 570 kilometer dari daratan Yunani, merupakan sumber kekecewaan Turki.

"Permintaan Yunani untuk zona yurisdiksi maritim 40.000 kilometer persegi karena pulau Meis seluas 10 km persegi (Kastellorizo) ... tidak dapat didamaikan dengan logika apa pun," kata Akar.

Klaim Yunani atas perairan di sekitar Kastellorizo ​​didasarkan pada konvensi maritim PBB yang disahkan oleh banyak negara, tetapi bukan Turki.

Baca Juga: Abaikan Rusia, AS pastikan akan memperpanjang embargo senjata Iran

Turki menyatakan akan mengeluarkan izin eksplorasi dan pengeboran baru di Mediterania timur. Sementara Yunani menuntut penarikan segera Oruc Reis dari daerah tersebut.

Menteri Luar Negeri Yunani Nikos Dendias dijadwalkan terbang ke Israel pada Kamis untuk melakukan pembicaraan dan juga akan membahas masalah ini dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Wina pada Jumat pekan ini.

Kepala diplomasi Uni Eropa Josep Borrell mengatakan menteri luar negeri blok itu akan mengadakan pertemuan luar biasa pada Jumat untuk membahas Mediterania timur, Lebanon dan Belarusia.

Charles Kupchan, partner senior di Council on Foreign Relations, mengatakan, anggota NATO semakin khawatir tentang potensi konfrontasi antara Yunani dan Turki.

"Tidak ada yang ingin berperang. Tidak ada yang ingin melihat dua anggota NATO berkonflik. Di sisi lain, ketika Anda memiliki kapal angkatan laut sebanyak ini, ketika ketegangan setinggi ini ... semuanya berada di tempat yang berbahaya," katanya kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Bank sentral Prancis: Ekonomi Prancis di kuartal II-2020 kontraksi 13,8%



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×