kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Turkish dapat kompensasi 737 MAX tak bisa terbang, maskapai Indonesia?


Selasa, 31 Desember 2019 / 18:10 WIB
Turkish dapat kompensasi 737 MAX tak bisa terbang, maskapai Indonesia?
ILUSTRASI. Pesawat Turkish Airlines di Bandara International Ataturk, Istanbul, Turki, 3 Desember 2015.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - ISTANBUL. Turkish Airlines dan Boeing Co menyepakati kompensasi kerugian atas penghentian terbang sementara (grounded) dan pembatalan pengiriman pesawat Boeing 737 MAX.

Cuma, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Istanbul, Selasa (31/12), Turkish Airlines tidak mengungkapkan nilai kesepakatan itu. 

Tapi, mengutip surat kabar Hurriyet, Reuters melaporkan, nilainya mencapai US$ 225 juta. Perinciannya: US$ 150 juta sebagai kompensasi dan US$ 75 juta untuk biaya lain-lain, seperti suku cadang dan pelatihan.

Baca Juga: CEO lama dipecat gara-gara Lion Air JT610 jatuh, inilah sosok CEO baru Boeing

Turkish Airlines memiliki 24 pesawat Boeing 737 MAX yang mereka grounded sejak Maret lalu, menyusul dua kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia menewaskan 346 orang, yang membuat pabrik pesawat itu merugi lebih dari US$ 9 miliar sejauh ini.

Bulan ini, sebuah laporan media menyebutkan, Turkish Airlines bersiap menggugat Boieng ke pengadilan untuk meminta ganti rugi atas grounded dan pembatalan pengiriman pesawat Boeing 737 MAX.

Pekan lalu, Boeing memecat CEO Dennis Muilenburg setelah perusahaan asal AS itu berulang kali gagal menahan dampak dari kecelakaan 737 MAX. Boeing akan menghentikan produksi 737 MAX pada Januari 2020.

Baca Juga: Boeing memecat Dennis Muilenburg dari jabatan CEO setelah krisis berkepanjangan

Bagaimana dengan maskapai Indonesia?

Garuda Indonesia mengoperasikan satu Boeing 737 MAX yang sudah mereka grounded sejak Maret lalu. Ketika itu, perusahaan penerbangan pelat merah ini sempat mengutarakan rencana meminta kompensasi ke Boeing.

Garuda Indonesia mengklaim, potensi kerugian akibat satu Boeing 737 MAX tidak bisa terbang mencapai US$ 3 juta per bulan, yang terdiri dari biaya sewa (leasing cost) dan potensi pendapatan (revenue).

Sementara Lion Air Group mengoperasikan 10 Boeing 737 MAX. Pada November lalu, Managing Director Lion Air Group Daniel Putut mengatakan, perusahaannya telah berkomunikasi intensif dengan Boeing untuk membicarakan kompensasi.

Baca Juga: Akhirnya, Boeing setop produksi 737 MAX mulai Januari 2020

"Kami sudah hitung dan sudah disampaikan juga kepada pihak Boeing. Mereka sudah berniat baik memberikan kompensasi," kata Daniel.

Poin kerugian Lion Air mencakup biaya pelatihan set kru, biaya perawatan selama pesawat berada di hanggar, kehilangan pendapatan, dan kehilangan laba. Tetapi, Daniel menolak mengungkapkan, nilai kompensasi yang Lion Air ajukan ke Boeing.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×