kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Twitter menutup dua akun yang terkait dengan 12 orang mata-mata Rusia


Minggu, 15 Juli 2018 / 07:10 WIB
Twitter menutup dua akun yang terkait dengan 12 orang mata-mata Rusia
ILUSTRASI. Aplikasi Twitter tampak dalam layar ponsel


Sumber: Reuters | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Situs jejaring sosial Twitter Inc. pada hari Sabtu menonaktifkan dua akun yang terkait dengan 12 mata-mata Rusia. Penasihat Khusus Robert Mueller menuduh mereka ikut campur dalam pemilihan presiden AS tahun 2016.

Pada hari Jumat, juri federal menuduh 12 perwira intelijen Rusia melakukan peretasan jaringan komputer Partai Demokrat pada tahun 2016. Tudingan tersebut tercantum dalam sebuah dakwaan AS yang paling rinci menyebut Moskow ikut campur dalam pemilu untuk membantu Partai Republik Donald Trump.

Twitter mengatakan pada hari Sabtu bahwa mereka telah menangguhkan akun @DCLeaks_ dan @ Guccifer_2 yang disebut dalam dakwaan tersebut melakukan konspirasi luas yang melibatkan peretasan dan peluncuran dokumen yang canggih.

Surat dakwaan menuduh bahwa mulai sekitar Juni 2016 para konspirator merilis puluhan ribu email dan dokumen yang dicuri menggunakan persona daring fiktif, termasuk 'DCLeaks' dan 'Guccifer 2.0.'

Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, seorang juru bicara Twitter mengatakan: "Akun-akun telah ditangguhkan karena terhubung ke jaringan akun yang sebelumnya ditangguhkan karena beroperasi melanggar aturan kami."

Dakwaan tadi merupakan tuduhan resmi pertama oleh Mueller yang langsung menuding pemerintah Rusia ikut campur dalam pemilihan. Pemerintahan Kremlin membantah hal itu.

Berbicara pada konferensi cybersecurity di Philadelphia pada hari Sabtu, Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kirstjen Nielsen mengatakan dakwaan membuktikan bahwa Amerika Serikat tidak akan mentolerir campur tangan dengan proses demokrasi kita dan bahwa akan ada konsekuensi bagi campur tangan asing.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×