Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Data beragam
Pejabat The Fed saat ini lebih fokus pada apakah penurunan dalam pengeluaran bisnis dan penurunan manufaktur yang disebabkan oleh meningkatnya ketidakpastian perdagangan telah menyebar ke bagian lain perekonomian. Seperti yang diketahui, aktivitas pabrik menurun pada bulan Agustus ketika Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif impor dari China, dan Cina membalasnya dengan langkah serupa.
Hasil riset The Fed yang diterbitkan awal pekan ini memperkirakan, ketidakpastian perdagangan dapat menggunting sekitar US$ 200 miliar dari PDB AS pada awal 2020, karena perusahaan menunda investasi.
Baca Juga: The Fed: Ketidakpastian perdagangan hapus produksi global senilai Rp 12.070 triliun!
Namun sejauh ini, sejumlah tanda ketidakpastian tersebut diterjemahkan menjadi hilangnya lapangan kerja. Data yang dirilis pemerintah AS menunjukkan, pertumbuhan lapangan kerja di AS melambat lebih dari yang diharapkan pada Agustus. Akan tetapi kenaikan upah yang kuat dan rebound dalam jam kerja menunjukkan ketahanan.
Powell memprediksi, AS dan ekonomi dunia akan tumbuh moderat dan akan berhasil menghindari resesi.
Di sisi lain, ada juga tanda-tanda yang meresahkan di pasar keuangan, terutama inversi kurva imbal hasil surat utang AS, yang secara historis menunjukkan resesi 18 bulan hingga dua tahun ke depan.