Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tesla Inc membuka jaringan pengisian daya untuk mobil listrik (EV) lain. Ini merupakan kali pertama Tesla melakukan hal tersebut dengan program percontohan di Belanda.
Langkah tersebut diambil produsen mobil paling berharga tersebut guna membawa kendaraan listrik ke arus utama bisnis otomotif.
Mengutip Reuters, program ini akan diuji di 10 lokasi di Belanda dan menambahkan bahwa pengemudi kendaraan listrik non-Tesla di Belanda dapat mengakses stasiun Tesla, atau Supercharger, melalui aplikasi Tesla.
Sementara itu, pengemudi Tesla dapat terus menggunakan stasiun-stasiun ini dan perusahaan akan memantau dengan cermat setiap lokasi untuk kemacetan.
Supercharger ini terbuka untuk mobil dengan Sistem Pengisian Gabungan (CCS) yang disukai oleh BMW, Ford dan Volkswagen, yang mencakup Audi dan Porsche.
Baca Juga: Jelang IPO di AS, valuasi startup EV Rivian dekati Honda Motor
Tesla menggunakan standar CCS di Eropa, memungkinkan berbagai macam mobil untuk mengisi daya di stasiun tanpa adaptor yang menggunakan konektor serupa.
Penetapan harga untuk pengemudi non-Tesla akan mencakup biaya tambahan untuk mendukung berbagai kendaraan dan penyesuaian lokasi untuk mengakomodasi kendaraan ini. Harga yang harus dibayar dapat diturunkan dengan keanggotaan yang dibebankan.
"Langkah ini secara langsung mendukung misi kami untuk mempercepat transisi dunia ke energi berkelanjutan," kata Tesla dalam keterangannya.
Saat ini, Tesla telah mengoperasikan lebih dari 25.000 Supercharger di seluruh dunia, sementara produsen mobil lain telah membentuk aliansi atau berinvestasi dalam perusahaan rintisan untuk jaringan saat mereka meluncurkan kendaraan listrik baru ke pasar.
Sementara itu, Tesla masih mampu melewati masalah rantai pasokan dan kekurangan chip global dengan rekor kuartal untuk pengiriman mobil karena permintaan meningkat dan investasinya di pabrik baru terbayar.