Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Fyodor Venislavsky, anggota Komite Keamanan Nasional, Pertahanan, dan Intelijen Ukraina, mengatakan, fase panas perang di Ukraina akan berakhir dalam dua hingga tiga minggu ke depan.
"Konflik benar-benar berakhir dalam dua sampai tiga bulan mendatang," katanya, Minggu (17/4), seperti dikutip Al Jazeera.
Menurut Venislavsky, penilaiannya berdasarkan pada sejumlah faktor, termasuk Angkatan Bersenjata Ukraina "telah menunjukkan bagaimana bisa mendorong musuh kembali dari tanah Ukraina".
Dan "Mitra Barat tidak hanya mengubah penilaian mereka bahwa Ukraina sangat membutuhkan lebih banyak model baru senjata, mereka sudah mengirimkannya," ujar dia.
Sementara Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal menyatakan, pasukan Ukraina yang tersisa di Kota Mariupol masih bertempur dan terus menolak permintaan Rusia untuk menyerah.
Baca Juga: Tentara Ukraina di Mariupol Tolak Ultimatum Rusia untuk Meletakkan Senjata
"Kota ini masih belum jatuh," kata Shmyhal kepada program This Week ABC.
Hanya, menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, sedikitnya 18 orang tewas dan lebih dari 100 terluka dalam serangan Rusia dalam empat hari terakhir di Kota Kharkiv.
Zelenskyy mengatakan dalam pidato Minggu (17/4) malamnya, penembakan Rusia terhadap Kharkiv terus-menerus.
“Ini tidak lain adalah teror yang disengaja: serangan mortir, artileri terhadap pemukiman biasa, terhadap warga sipil biasa," ungkapnya, seperti dilansir Al Jazeera.
Sedang para pejabat setempat menyebutkan, lima orang tewas dan 20 lainnya luka-luka pada Minggu (17/4), ketika sebuah rudal dan tembakan artileri menghantam pusat kota dan pinggiran Saltivka.