Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Rusia telah menggunakan lima rudal hipersonik Zirkon barunya untuk menyerang Kyiv sejak awal tahun ini. Hal tersebut diungkapkan oleh administrasi militer kota Kyiv pada hari Senin (1/4/2024).
Reuters yang mengutip pernyataan resmi Kyiv di Telegram memberitakan, serangan tersebut merupakan satu di antara lebih dari 180 serangan rudal dan drone Rusia yang diluncurkan terhadap ibu kota Ukraina dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Menurut Rusia, rudal Zircon yang berbasis di laut memiliki jangkauan 1.000 km (625 mil) dan melaju dengan kecepatan sembilan kali kecepatan suara.
Sementara, analis militer mengatakan kecepatan hipersonik rudal dapat mengurangi waktu reaksi pertahanan udara dan kemampuan untuk menyerang sasaran yang besar, dalam, dan keras.
Presiden Vladimir Putin mengonfirmasi dalam pidato kenegaraan tahunannya pada 29 Februari bahwa Rusia telah menggunakan rudal Zirkon dalam pertempuran, tanpa menyebutkan lokasi mana yang menjadi sasaran.
Baca Juga: Bantu Militer Ukraina, Prancis Kirimkan Kendaraan Lapis Baja Bekas dan Rudal Baru
Dia menggambarkan Zirkon sebagai bagian dari sistem senjata generasi baru yang tak tertandingi.
Pemerintah Kyiv mengatakan kota itu juga telah diserang sejak awal tahun 2024 oleh enam jenis rudal lainnya, termasuk Kh-101, sebuah rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dan sejauh ini telah ditembakkan sebanyak 113 buah.
Rusia juga menembakkan 11 rudal Kinzhal, senjata hipersonik lain yang bergerak dengan kecepatan beberapa kali lipat kecepatan suara, ke ibu kota Ukraina tahun ini, katanya.
Belum ada komentar langsung dari Moskow. Rusia secara teratur mengumumkan serangan rudal terhadap Ukraina terhadap apa yang dikatakannya sebagai sasaran militer dan energi, meskipun beberapa rudal juga mengenai bangunan sipil.
Baca Juga: Vladimir Putin Tandatangani Dekrit yang Memanggil 150.000 Orang untuk Wajib Militer
Selama dua minggu terakhir, Rusia telah meningkatkan pemboman jangka panjang terhadap infrastruktur listrik dan gas di seluruh Ukraina, menyebabkan kerusakan besar dan pemadaman listrik di beberapa kota besar.
Rudal-rudal tersebut juga berusaha mencapai sasaran politik, militer dan manufaktur di Kyiv selama dua tahun perang skala penuh melawan Ukraina.