kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Vladimir Putin Tandatangani Dekrit yang Memanggil 150.000 Orang untuk Wajib Militer


Senin, 01 April 2024 / 05:56 WIB
Vladimir Putin Tandatangani Dekrit yang Memanggil 150.000 Orang untuk Wajib Militer
ILUSTRASI. Rusia menerbitkan keputusan musim semi tahunan yang memanggil sekitar 150.000 wajib militer ke militer Rusia. Sputnik/Mikhail Metzel/Pool via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Minggu (31/3/2024), Rusia menerbitkan keputusan musim semi tahunan yang memanggil sekitar 150.000 wajib militer ke militer Rusia yang ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin. Kebijakan ini merupakan praktik yang sudah berlangsung lama.

Melansir DPA International, wajib militer dipanggil setiap tahun pada tanggal 1 April untuk bertugas selama 12 bulan. Panggilan serupa terjadi pada musim gugur. 

Kementerian Pertahanan sebelumnya mengeluarkan jaminan bahwa mereka tidak akan dikirim ke garis depan di Ukraina.

Menurut keputusan tersebut, 150.000 wajib militer berusia antara 18 dan 30 tahun akan dipanggil pada 15 Juli.

Kementerian Pertahanan secara bersamaan menerbitkan dokumen pembebasan dari dinas militer bagi mereka yang telah menyelesaikan pelatihan dasar. 

Pasukan terlatih ini dapat menjadi sukarelawan untuk bertugas di front Ukraina, dan dianggap berada di bawah tekanan untuk menandatangani kontrak terkait.

Pasukan Rusia telah mengalami kerugian besar sejak invasi Februari 2022 ke Ukraina.

Baca Juga: Setelah Veto, Rusia Sebut Kekuatan Besar Ingin Mencekik Korea Utara Harus di Stop

Sebelumnya TASS memberitakan, Rusia diprediksi akan segera memperluas batas wajib militer bagi warganya dalam beberapa bulan mendatang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah pasukan hingga 30%.

Ketua komite pertahanan parlemen Rusia, Andrei Kartapolov, pada hari Kamis (12/1) mengatakan bahwa batas minimum akan dinaikkan menjadi 21 tahun, sementara batas maksimum menjadi 30 tahun.

"Rusia dapat menaikkan batas usia wajib militer menjadi 30 tahun untuk pendaftaran musim semi tahun ini. Setelah masa transisi, satu sampai tiga tahun, batas bawah akan dinaikkan dari 18 menjadi 21 tahun," kata Kartapolov seperti dikutip TASS.

Baca Juga: Vladimir Putin: Ada Peran Kelompok Islam dan Ukraina dalam Aksi Penembakan di Moskow

Rencana ini memang telah mendapat dukungan Presiden Vladimir Putin sejak bulan Desember lalu. Putin memberi restu kepada kementerian pertahanan untuk menaikkan rentang usia wajib militer menjadi 21-30 tahun, dari yang saat ini ada di rentang 18-27 tahun.

Sayangnya, rencana ini mengundang kritik dari banyak pihak. Langkah ini dianggap sebagai upaya terbuka untuk menutup kekurangan tenaga kerja yang besar akibat kerugian besar dalam perang di Ukraina. 



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×