kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Ukraina Sebut Rusia Mulai Mengalami Kerugian Besar Akibat Perang


Selasa, 02 Januari 2024 / 14:49 WIB
Ukraina Sebut Rusia Mulai Mengalami Kerugian Besar Akibat Perang
ILUSTRASI. Wajib militer Rusia yang dipanggil untuk dinas militer berjalan di sepanjang peron sebelum menaiki kereta saat mereka berangkat ke garnisun di stasiun kereta api di Omsk, Rusia 27 November 2022.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, percaya diri bahwa saat ini Rusia mulai mengalami kerugian besar akibat invasi yang dilakukannya. Zelenskiy pun menyebut klaim kemenangan Rusia tidak didasarkan pada situasi yang nyata.

Dalam wawancara dengan majalah The Economist yang dipublikasikan hari Senin (1/1), Zelenskiy secara khusus menyoroti ribuan tentara Rusia yang tewas di medan perang dan jasadnya dibiarkan begitu saja.

Zelenskiy mengaku melihat kondisi itu secara langsung saat mengunjungi sekitar kota Avdiivka di timur Ukraina, tempat di mana tentara Rusia terkepung. Sayangnya Zelenskiy tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya tersebut.

Sejalan dengan Zelenskiy, para analis militer Barat sepakat bahwa Rusia telah membayar harga yang cukup mahal untuk invasinya di Ukraina, termasuk dengan kehilangan pasukan dan peralatan militer vitalnya.

Baca Juga: Senjata Nuklir Taktis Rusia di Belarusia Dipastikan Aman dan Dalam Kondisi Baik

Rusia bahkan disebut hanya berhasil mencapai kemajuan kecil setelah kehilangan banyak hal.

Di kubu lawan, Rusia justru menyebut laporan jumlah korban tewas di Rusia yang disampaikan Ukraina dan negara Barat terlalu dilebih-lebihkan. Para pejabat Rusia juga menganggap serangan balasan Ukraina pada pertengahan tahun 2023 adalah sebuah kegagalan.

Zelenskiy mengakui bahwa segala upaya yang dilakukan Ukraina dan sekutunya belum mampu memukul mundur Rusia, namun dirinya cukup puas karena pasukan Ukraina berhasil menjebol blokade Laut Hitam Rusia.

"Jika Ukraina kalah perang, Rusia akan terdorong untuk maju melawan negara lain karena Putin merasakan kelemahan seperti binatang, karena dia adalah binatang. Dia merasakan darah, dia merasakan kekuatannya," kata Zelenskiy.

Baca Juga: Rusia: Salahkan Negara Barat Atas Segala Kekacauan Dunia

Menunggu Bantuan Tambahan dari Barat

Hingga saat ini Ukraina masih terus bergantung pada bantuan dari para mitranya di Barat, baik dalam bentuk peralatan militer maupun uang tunai.

Zelenskiy percaya, mempertahankan Ukraina sama dengan mempertahankan dunia.

Di sisi lain, sang presiden juga menyadari bahwa dukungan dari Barat mulai berkurang dalam beberapa bulan terakhir..

"Mungkin ada sesuatu yang hilang. Atau mungkin seseorang hilang. Mobilisasi masyarakat Ukraina dan dunia yang begitu kuat pada awal invasi Rusia sudah tidak ada lagi," katanya.

Baca Juga: Ukraina Berencana Kirim 500.000 Tentara Tambahan untuk Hadapi Rusia

Puluhan ribu orang di Ukraina menjadi sukarelawan untuk berperang pada bulan-bulan pertama invasi Rusia, namun antusiasme tersebut memudar setelah dua tahun. 

Saat ini Ukraina sedang mempertimbangkan untuk menerjunkan ratusan ribu tentara tambahan ke medan perang. Kemampuan finansial kini jadi tantangan dalam upaya mobilisasi tersebut.

"Kemenangan tidak diterima atau diberikan, kemenangan diperoleh. Dan untuk mencapai tujuan ini, saat ini kita harus hidup berdasarkan aturan: Anda harus bekerja atau berjuang," kata Zelenskiy dalam pesan Tahun Barunya kepada warga Ukraina.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×