Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
“Perdamaian jangka panjang di Ukraina berarti pembebasan wilayah Ukraina dari pendudukan Rusia. Ini yang dimaksud dengan formula perdamaian oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Kami mengajak Indonesia untuk bergabung dalam implementasinya,” kata Nikolenko, dikutip dari Reuters.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menhan Prabowo telah mengusulkan “rencana perdamaian” untuk Ukraina. Dia menyampaikan usul itu saat hadir dalam forum International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura yang disiarkan secara daring pada Sabtu.
Rencananya yang ditawarkan, termasuk penghentian permusuhan segera, gencatan senjata pada posisi sekarang, dan zona demiliterisasi yang akan dijamin oleh pasukan penjaga perdamaian PBB.
Dia juga menyarankan sebuah referendum di wilayah yang disengketakan yang diselenggarakan oleh PBB.
Baca Juga: Militer Rusia Mengincar Sumber Air dan Makanan agar Penduduk Ukraina Kelaparan
Namun, Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov, yang menghadiri KTT dua hari tersebut, juga dengan tegas menolak usulan Indonesia.
"Kedengarannya seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia. Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami (dengan) rencana ganjil ini," jelasnya, sebagaimana dikutip dari AFP.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Ukaina Tolak Proposal Perdamaian dari Menhan Prabowo"
Penulis : Irawan Sapto Adhi
Editor : Irawan Sapto Adhi