kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UNDP prediksi sistem keuangan Afghanistan akan runtuh dalam beberapa bulan


Senin, 22 November 2021 / 13:41 WIB
UNDP prediksi sistem keuangan Afghanistan akan runtuh dalam beberapa bulan


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. PBB memperingatkan tingginya jumlah orang yang tidak dapat membayar pinjaman, angka deposito yang lebih rendah, serta krisis likuiditas tunai bisa menyebabkan sistem keuangan Afghanistan runtuh dalam beberapa bulan.

Laporan terbaru dari Program Pembangunan PBB (UNDP) yang dikutip Reuters mengungkapkan, runtuhnya sistem perbankan, dan dampak sosial yang menyusulnya, bisa berdampak sangat besar bagi negara sarat konflik tersebut.

Ekonomi Afghanistan terjun bebas sejak sebagian besar dukungan pembangunan asing dicabut setelah Taliban merebut kekuasaan pada 15 Agustus 2021 lalu.

Kondisi ini memberikan tekanan yang berat pada sistem perbankan yang menetapkan batas penarikan mingguan untuk menghentikan kehabisan simpanan.

"Sistem keuangan dan bank Afghanistan sedang kacau. Masalah ini harus diselesaikan dengan cepat untuk meningkatkan kapasitas produksi Afghanistan yang terbatas dan mencegah sistem perbankan mereka runtuh," ungkap UNDP dalam laporannya.

Baca Juga: PBB deteksi kehadiran kelompok ISIS di hampir seluruh provinsi di Afghanistan

Kepada Reuters, Kepala UNDP Afghanistan Abdallah al Dardari mengaku sedang mencari cara agar mereka bisa mendukung sistem perbankan, namun tidak mendukung Taliban.

"Kami berada di situasi yang mengerikan sehingga kami perlu memikirkan semua opsi yang mungkin. Apa yang dulunya tidak terpikirkan tiga bulan lalu menjadi dapat dipikirkan sekarang," katanya.

Secara umum, sistem perbankan Afghanistan sebenarnya sudah ada di kondisi yang megkhawatirkan bahkan sebelum Taliban mengambil alih kekuasaan. Suntikan dana asing adalah penyelamat Afghanistan sejauh ini.

Bergantung pada dana asing

UNDP secara khusus telah menyatakan usulannya agar sistem keuangan dan perbankan Afghanistan bisa diselamatkan.

Beberapa di antaranya berupa skema penjaminan simpanan, langkah-langkah untuk memastikan kecukupan likuiditas untuk kebutuhan jangka pendek dan menengah, serta opsi penjaminan kredit dan penundaan pembayaran pinjaman.

Sebelum ini, PBB telah berulang kali memperingatkan ekonomi Afghanistan berada di ambang kehancuran yang kemungkinan akan semakin memicu krisis pengungsi. UNDP pun telah menyadari sistem perbankan yang gagal membutuhkan puluhan tahun untuk pulih.

Baca Juga: Penggunaan dolar AS, rupe, dan mata uang asing dilarang di Afghanistan

"Koordinasi dengan lembaga keuangan internasional, dengan pengalaman luas mereka tentang sistem keuangan Afghanistan, akan sangat penting untuk proses ini," sebut UNDP, merujuk pada Bank Dunia dan IMF.

Menurut UNDP, sekitar 40% dari basis deposit Afghanistan akan hilang pada akhir tahun. Mereka juga melaporkan, bank telah berhenti memberikan kredit baru, dan kredit macet hampir dua kali lipat menjadi 57% pada September dari akhir 2020.

Melihat tren saat ini, dan pembatasan penarikan, al Dardari memprediksikan, sistem perbankan tidak memiliki peluang untuk bertahan dalam enam bulan ke depan.

Bank-bank Afghanistan sangat bergantung pada pengiriman fisik dolar AS, yang kini telah berhenti. Al Dardari menyebutkan, saat ini Afghanistan hanya memiliki uang afghani senilai US$ 4 miliar, namun hanya sekitar US$ 500.000 yang bisa beredar.

"Sisanya ada di bawah kasur atau di bawah bantal karena orang takut," katanya.

Masalah likuiditas ini membuat Afghanistan terdorong ke dalam masalah perdagangan dan kelaparan. 

Selanjutnya: Badan pangan PBB: Anak-anak Afghanistan bisa mati kelaparan




TERBARU

[X]
×