kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Uni Eropa siap larang impor minyak Iran


Senin, 23 Januari 2012 / 12:27 WIB
Uni Eropa siap larang impor minyak Iran
ILUSTRASI. Simak detail Honda PCX 160 yang diluncurkan Astra Honda Motor.


Reporter: Dupla Kartini, BBC | Editor: Dupla Kartini

BRUSSELS. Menteri luar negeri Uni Eropa kemungkinan akan mengumumkan larangan bertahap pembelian minyak Iran pada pertemuan hari ini (23/1), di Brussels. Ini akan menjadi langkah terbaru yang dilakoni Uni Eropa sebagai balasan atas program nuklir Iran. Saat ini, mereka masih membeli sekitar 20% minyak dari Iran.

Uni Eropa akan segera melarang penandatanganan kontrak-kontrak minyak baru dengan Iran, dan akan mengumumkan larangan impor pada Juli mendatang, untuk memberi waktu bagi anggotanya mendapatkan minyak dari sumber lain.

Pada Kamis lalu, Diplomat Uni Eropa pun telah sepakat menjatuhkan sanksi terhadap bank sentral Iran. Tapi, potensi dampak embargo minyak lebih substansial. Korespondensi BBC di Iran, James Reynolds menyebutkan, minyak adalah aset yang paling berharga bagi Iran. Penjualan minyak menyokong keuangan dan pemerintahan Iran. Keputusan Uni Eropa untuk menghentikan pembelian dari Iran dapat merusak perekonomian Iran.

Iran menjual sebagian besar minyaknya ke negara-negara di Asia. Saat ini, Uni Eropa dan Amerika Serikat juga berupaya membujuk negara-negara Asia untuk mengurangi pembelian minyak dari Iran.

Meski demikian, Jumat lalu, Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton menuturkan, negara-negara Eropa tetap terbuka untuk berdiplomasi, bahkan saat sanksi sedang diberlakukan. Dia bilang, pihaknya belum menerima balasan atas tawaran untuk berdiplomasi yang ditawarkan kepada Iran pada Oktober lalu.

Sementara itu, pihak Iran membantah bahwa mereka berusaha untuk mengembangkan senjata nuklir. Iran menyatakan, pembicaraan adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan sengketa tersebut, bukan dengan pengenaan sanksi.

Adapun, Pentagon mengklaim, pesawat induk AS, USS Abraham Lincoln, serta sebuah kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan sebuah kapal perang Perancis, telah melewati Selat Hormuz di pintu masuk Teluk Persia. Mereka bersiap menghadapi ancaman Iran memblokir rute perdagangan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×