kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.250   0,00   0,00%
  • IDX 6.897   15,40   0,22%
  • KOMPAS100 1.006   3,47   0,35%
  • LQ45 769   2,65   0,35%
  • ISSI 227   0,65   0,29%
  • IDX30 396   1,29   0,33%
  • IDXHIDIV20 459   1,80   0,39%
  • IDX80 113   0,41   0,37%
  • IDXV30 114   0,86   0,76%
  • IDXQ30 129   0,29   0,23%

Unilever Hentikan Dana Yayasan Ben & Jerry’s, Ketegangan soal Audit dan Gaza Memuncak


Rabu, 02 Juli 2025 / 23:32 WIB
Unilever Hentikan Dana Yayasan Ben & Jerry’s, Ketegangan soal Audit dan Gaza Memuncak
Ben & Jerry's, merek Unilever, terlihat di London, Inggris, 5 Oktober 2020. Unilever menghentikan pendanaan jutaan dolar kepada yayasan amal Ben & Jerry’s setelah pihak yayasan menolak memberikan dokumen audit yang diminta.


Sumber: Yahoo News | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Unilever menghentikan pendanaan jutaan dolar kepada yayasan amal Ben & Jerry’s setelah pihak yayasan menolak memberikan dokumen audit yang diminta. Langkah ini memperuncing ketegangan antara kedua pihak di tengah dinamika politik dan sosial yang semakin kompleks.

Peter ter Kulve, pimpinan bisnis es krim Unilever, menyampaikan melalui email kepada jajaran eksekutif Ben & Jerry’s bahwa para pengurus yayasan “terus menolak pengawasan dasar” dan tidak bekerja sama dalam proses audit yang menjadi bagian dari rencana pemisahan bisnis es krim dari Unilever. 

Penyelidikan terhadap yayasan tersebut sebagian dipicu oleh sumbangannya kepada organisasi pro-Palestina, menurut laporan Semafor awal tahun ini.

Baca Juga: Unilever Ancam Hentikan Pendanaan untuk Yayasan Ben & Jerry's

“Ini merupakan penyimpangan nyata dari norma-norma lembaga amal, yang biasanya menjunjung tinggi transparansi sebagai prinsip dasar,” tulis ter Kulve dalam email tersebut.

Pada tahun 2022, yayasan Ben & Jerry’s mendistribusikan lebih dari US$ 5 juta dana dari Unilever, sebagian besar kepada organisasi progresif. 

Yayasan ini telah menerima pendanaan dari Unilever sejak perusahaan asal Vermont itu diakuisisi pada tahun 2000. 

Namun, orientasi politik Ben & Jerry’s yang cenderung progresif telah lama menjadi sumber ketegangan dengan induknya, terlebih di tengah pergeseran budaya politik di dunia usaha dalam satu dekade terakhir.

Ter Kulve menjelaskan bahwa manajemen Ben & Jerry’s, yang akan segera berdiri sebagai entitas terpisah, telah berupaya memenuhi berbagai keberatan dari pihak yayasan. Upaya tersebut termasuk mengganti kantor audit dan berkomitmen menjaga kerahasiaan informasi tertentu terkait penerima hibah.

Baca Juga: Unilever Ancam Hentikan Pendanaan untuk Yayasan Ben & Jerry's di AS

“Yayasan ini merupakan kekuatan positif dan telah memainkan peran penting dalam mendorong misi sosial Ben & Jerry’s,” ujar ter Kulve. “Kami tetap berkomitmen terhadap misi tersebut.”

Baik Unilever maupun Ben & Jerry’s belum memberikan tanggapan atas permintaan komentar. Seorang pengacara yayasan juga belum memberikan pernyataan.

Unilever sebelumnya mengumumkan pemisahan bisnis es krim sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan. 

Audit terhadap yayasan Ben & Jerry’s merupakan bagian dari proses tersebut, namun kini berkembang menjadi konflik kepentingan antara perusahaan dan pengurus yayasan. Pihak yayasan menilai audit itu dimanfaatkan untuk menekan aktivitas donasi mereka.

Akar persoalan ini dapat ditelusuri sejak 2021, saat Ben & Jerry’s menyatakan akan menghentikan penjualan produknya di wilayah pendudukan Palestina. Sebagai respons, Unilever menjual lisensi regional Ben & Jerry’s.

Baca Juga: Unilever Bantah Berupaya Singkirkan CEO Ben & Jerry's, Desak Gugatan Dibatalkan

Ketegangan meningkat pada November lalu ketika dewan independen Ben & Jerry’s menggugat Unilever, menuding perusahaan induk membungkam pernyataan mereka yang mendukung pengungsi Palestina. 

Dokumen pengadilan juga mengungkap bahwa Unilever membatasi unggahan media sosial Ben & Jerry’s yang menyinggung Presiden Donald Trump, Elon Musk, dan Nelson Peltz, seorang investor miliarder yang juga menjabat sebagai direktur Unilever serta dikenal memiliki hubungan dekat dengan Musk. 

Selanjutnya: PNM Dorong Pemberdayaan Komunitas Lewat Peran Ketua Kelompok Mekaar

Menarik Dibaca: 5 Manfaat Snail Mucin untuk Wajah, Benarkah Ampuh Mengatasi Jerawat?




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×