Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ketegangan antara Unilever dan Ben & Jerry’s kembali mengemuka menjelang pencatatan perdana Magnum sebagai entitas terpisah di Euronext pada Senin (9/12). Ketua dewan independen Ben & Jerry’s, Anuradha Mittal menyatakan, tidak akan mundur meski Unilever menilai dirinya tidak lagi memenuhi syarat untuk menjabat.
Dalam laporan Reuters (9/12), Unilever sebelumnya mendorong evaluasi internal atas kepemimpinan Mittal, termasuk melalui audit terhadap Ben & Jerry’s Foundation, lembaga nirlaba berbasis AS tempat Mittal juga menjadi trustee. Audit tersebut menemukan kelemahan dalam kontrol keuangan dan tata kelola. Namun Mittal menilai audit itu dibuat untuk mendiskreditkan dirinya dan melemahkan kewenangan dewan independen Ben & Jerry’s.
Magnum, yang selama ini menjadi divisi es krim Unilever dan akan berdiri sebagai perusahaan publik, ikut menegaskan bahwa temuan audit harus ditindaklanjuti sebagai bagian dari penguatan tata kelola jelang pemisahan. Unilever menyebut audit tersebut diperlukan demi prinsip governance yang baik.
Baca Juga: L'Oreal Gandakan Investasi di Galderma, Kuasai 20% Saham
Sebagai entitas mandiri, Magnum akan menguasai sekitar 20% pasar es krim global. Dalam dokumen regulasi, perusahaan memperingatkan bahwa langkah atau pernyataan Ben & Jerry’s berpotensi menimbulkan risiko reputasi, boikot, hingga klaim investor.
Ketegangan ini memperpanjang konflik antara perusahaan induk dan Ben & Jerry’s yang sejak lama berselisih soal sikap politik merek itu terhadap wilayah Palestina yang diduduki Israel. Dewan Ben & Jerry’s bahkan telah dua kali menggugat Unilever dalam beberapa tahun terakhir, termasuk terkait dugaan sensor atas pernyataan publik mengenai Gaza.
Sementara itu, dewan yayasan menuding Unilever dan Magnum menahan pendanaan meski ada kewajiban kontraktual, serta menekan agar Mittal dicopot dari posisi trustee. Magnum menegaskan telah menyediakan pendanaan untuk 2025 dan terbuka memberikan pendanaan lanjutan apabila tata kelola yayasan dibenahi.
Penasihat dewan independen Ben & Jerry’s menilai tata kelola yayasan tidak berubah selama lebih dari dua dekade. Jika memang bermasalah, berarti Unilever luput selama lebih dari 20 tahun, atau ada motif lain.
Baca Juga: BMW Tunjuk Milan Nedeljkovic Sebagai CEO Baru Gantikan Oliver Zipse













