kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uniqlo berambisi menguasai pasar AS


Selasa, 04 Maret 2014 / 10:00 WIB
Uniqlo berambisi menguasai pasar AS
ILUSTRASI. Kadar Gula Darah Normal.


Sumber: Bloomberg | Editor: Dessy Rosalina

TOKYO. Korporasi Asia semakin unjuk gigi. Kali ini, peritel Jepang, Fast Retailing Co, berambisi menguasai pasar Amerika Serikat (AS). Demi mewujudkan mimpi itu, Fast Retailing, pemilik jaringan ritel pakaian Uniqlo, tengah mematangkan rencana mengakuisisi J. Crew Group Inc.

Ini adalah peritel AS miliki TPG Capital dan Leonard Green & Partners LP. Ekspansi ini tak lepas dari antisipasi terhadap penurunan daya beli domestik Jepang. "Andaikan mencapai kata sepakat, transaksi ini bernilai sebesar US$ 5 miliar," ujar dua sumber Bloomberg, Senin (3/3). 

Namun, negosiasi antara J. Crew dan Fast Retailing masih dalam tahap awal. "Ada pihak lain yang juga berminat menawar J. Crew," bisik sumber itu. Sumber Bloomberg lain mengabarkan, perusahaan investasi Advent International Corp menjadi salah satu peminat J. Crew.

Fast Retailing merupakan peritel terbesar di Jepang yang dimiliki miliarder Tadashi Yanai. Dia berambisi mengubah Uniqlo menjadi peritel di kancah global. Tak heran, Uniqlo gencar ekspansi di pasar internasional. "Memiliki merek J. Crew akan memudahkan Uniqlo menarik perhatian konsumen," ujar Mikihiko Yamato, Kepala Riset JI Asia di Tokyo.

Sejumlah strategi digadang Yanai untuk tenar di pasar ritel global. Diantaranya, menjual produk fesyen citarasa global dengan harga miring. Uniqlo juga getol mengakuisisi peritel demi menandingi Inditex SA, holding peritel Zara. Belum lama ini, Uniqlo mengakuisisi jaringan ritel Theory, Bloomingdale’s Inc. dan Nordstrom Inc.

Peritel global

Uniqlo menargetkan pendapatan dari pasar internasional bisa melampaui pasar domestik pada Agustus 2016. Target lain, pendapatan bisa membesar hingga empat kali lipat menjadi ¥ 5 triliun atau US$ 49 miliar di tahun 2020. "Pendapatan dari pasar AS ditargetkan menyumbang 20% dari total pendapatan," ujar Takeshi Okazaki, Direktur Keuangan Fast Retailing.

Total, ada 500 toko Uniqlo yang tersebar di seluruh dunia. Awal tahun ini, Uniqlo membuka toko perdana di Australia dan Jerman. Di pasar Indonesia, Uniqlo masuk pertama kali pada Juni 2013. Tak membutuhkan waktu lama, pemilik jaringan ritel pakaian Uniqlo kini telah memiliki empat gerai.

Uniqlo berambisi membuka 300 toko baru di pasar internasional saban tahun. Sedangkan di pasar AS, Uniqlo masuk pertama kali pada tahun 2005. Meski sudah lama bermukim di AS, Uniqlo baru memiliki 17 gerai hingga akhir tahun lalu. 




TERBARU

[X]
×