Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Produsen listrik Singapura, YTL PowerSeraya, akan mengimpor listrik secara komersial dari Malaysia untuk pertama kalinya.
Informasi tersebut diumumkan langsung oleh YTL pada hari Senin (30/1/2023) lalu.
Melansir The Straits Times, YTL PowerSeraya akan membeli 100 megawatt (MW) listrik selama dua tahun dari pembangkit berbahan bakar gas TNB Power Generation di Pasir Gudang, Johor.
TNB Power Generation adalah anak perusahaan dari perusahaan listrik nasional Malaysia, Tenaga Nasional Berhad (TNB).
Pembelian ini akan menghasilkan sekitar 1,5% dari permintaan listrik puncak Singapura, cukup untuk memberi daya sekitar 144.000 flat Dewan Perumahan empat kamar selama setahun.
Listrik akan diekspor melalui interkonektor yang baru saja ditingkatkan antara kedua negara.
Upacara penandatanganan perjanjian jual beli listrik lintas batas disaksikan oleh Menteri Tenaga Kerja Singapura Tan See Leng dan Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz.
Seorang juru bicara YTL PowerSeraya mengatakan, perusahaan menargetkan untuk memulai impor dari Malaysia pada paruh kedua tahun 2023. Akan tetapi, dia menambahkan, rincian harga dirahasiakan.
Baca Juga: Inflasi Mengancam Dunia, Jepang Catatkan Kenaikan Hingga 4,3% pada Januari 2023
Baik YTL PowerSeraya dan TNB akan bekerja sama dengan Energy Market Authority (EMA) Singapura dan Komisi Energi Malaysia untuk menyempurnakan semua pengaturan teknis dan pengaturan regulasi.
Juru bicara itu juga bilang, perjanjian tersebut akan berlaku setelah semua persyaratan terpenuhi.
Lisensi importir listrik untuk Malaysia diberikan kepada YTL PowerSeraya pada Oktober 2021 selama dua tahun.
YTL PowerSeraya adalah satu-satunya pihak di Singapura yang memiliki pengalaman sebelumnya dalam perdagangan listrik lintas batas dan penyelesaian keuangan, setelah melakukan perdagangan lintas interkonektor untuk memasok listrik ke TNB pada tahun 2011 dan 2013.
Pengaturan tersebut merupakan bagian dari uji coba dua tahun untuk memfasilitasi impor listrik skala besar ke Singapura, yang bertujuan memanfaatkan jaringan listrik regional untuk sumber daya energi yang lebih bersih seiring dengan transisi dari gas alam.
Baca Juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2023, Ini Kata Ekonom
Akan tetapi, listrik yang dipasok dihasilkan dari bahan bakar fosil karena Malaysia saat ini hanya mengizinkan ekspor energi tak terbarukan ke Singapura.
Juru bicara YTL PowerSeraya mengatakan bahwa “ini masih merupakan langkah awal yang signifikan dalam persiapan kami untuk mengimpor listrik dari sumber energi apa pun di masa depan”.
YTL PowerSeraya adalah anak perusahaan YTL Power International yang terdaftar di Malaysia, yang menghasilkan dan menjual listrik ke TNB.
Mengutip Channel News Asia, Nor Azman Mufti, direktur pelaksana TNB Genco, mengatakan perjanjian tersebut merupakan langkah positif untuk penguatan pasokan energi lintas batas menuju realisasi jaringan listrik ASEAN yang sepenuhnya saling terhubung.
“Ini akan menandai peluncuran perdana TNB Genco ke pasar Singapura melalui penjualan listrik lintas batas dan kami berharap ini akan menjadi katalis untuk menangkap proyek-proyek masa depan di pasar ini,” tambahnya.