Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Jumlah kasus virus korona melonjak menjadi 7.158 di China pada hari Rabu (29/1/2020). Menurut otoritas kesehatan China, secara total di global, jumlah mereka yang terinfeksi mencapai 7.251. Angka ini sudah mendekati total infeksi di seluruh dunia dalam wabah Sars tahun 2002-03.
Data South Chona Morning Post juga menunjukkan, jumlah korban wabah yang meninggal juga terus meningkat tajam, menjadi 170 hingga Rabu malam. Semua kasus terjadi di China.
Pada bulan lalu, virus corona diyakini berasal dari pasar yang menjual hewan liar di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei di China tengah. Kasus-kasus infeksi telah bermigrasi ke luar perbatasan China mulai daratan Hong Kong, Makau, Taiwan, AS, Jepang, Korea Selatan, dan beberapa negara lain sejak pemerintah China pertama kali melaporkan virus tersebut pada akhir Desember.
Baca Juga: Virus corona bikin takut, McDonald menutup ratusan cabang di provinsi Hubei
Rumit dan berat
Perdana Menteri China Li Keqiang pada hari Rabu menyebut situasi ini rumit dan berat karena beberapa daerah telah melihat peningkatan infeksi yang sangat cepat. Kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan di hampir setiap provinsi di China. Otoritas kesehatan mengatakan bahwa selain kasus-kasus yang sudah dikonfirmasi, masih ada lebih dari 9.000 kasus yang diduga secara nasional.
Menurut media pemerintah, otoritas kesehatan China merekomendasikan bahwa setelah liburan Tahun Baru Imlek, yang berakhir pada hari Minggu, lembaga pemerintah setempat harus membiarkan karyawan dari kota-kota dengan jumlah kasus terkonfirmasi yang banyak agar bekerja dari rumah daripada meminta mereka datang ke kantor.
Baca Juga: UEA konfirmasi kasus, virus corona jangkiti kawasan Timur Tengah
Otoritas itu juga mengatakan bahwa langkah-langkah harus diambil untuk mendorong produsen pasokan medis, seperti masker dan kacamata hitam, untuk melanjutkan produksi secepat mungkin.