kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Utang Israel Semakin Menggunung untuk Membiayai Perang Melawan Hamas


Senin, 15 April 2024 / 19:25 WIB
Utang Israel Semakin Menggunung untuk Membiayai Perang Melawan Hamas
ILUSTRASI. Mata uang Israel shekel. REUTERS/Ammar Awad/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JERUSALEM. Perang Israel dengan kelompok Islam Palestina Hamas menyebabkan utang negara itu berlipat ganda tahun lalu.

Israel mengumpulkan utang sebesar 160 miliar shekel (US$43 miliar) pada tahun 2023 – setengah dari jumlah tersebut, yaitu 81 miliar shekel.

“Sejak pecahnya perang pada bulan Oktober,” kata Kementerian Keuangan Israel pada Senin (15/4).

Ini mengumpulkan 63 miliar syikal sepanjang tahun 2022.

Baca Juga: Tensi Geopolitik Memanas, Instrumen Investasi Ini Bisa Menjadi Pilihan

Akuntan Jenderal Yali Rotenberg mengatakan bahwa tahun 2023 adalah tahun yang penuh tantangan yang membutuhkan peningkatan tajam dalam kebutuhan pembiayaan dan “membutuhkan penyesuaian taktis dan strategis” dalam rencana peningkatan utang pemerintah.

“Meskipun terdapat banyak ketidakpastian dan tantangan, kemampuan untuk meningkatkan utang di pasar lokal dan global, bahkan di masa perang, dalam volume yang signifikan dan rasio cakupan yang sangat tinggi, menunjukkan tingginya aksesibilitas Negara Israel terhadap pasar dan merupakan bukti dari kekuatan ekonomi Israel,” katanya.

Total utang mencapai 62,1% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2023, naik dari 60,5% pada tahun 2022. Dipicu oleh lonjakan belanja perang dan diperkirakan akan mencapai 67% pada tahun 2024.

Israel bulan lalu mengumpulkan rekor penjualan obligasi internasional pertama senilai US$8 miliar sejak serangan Hamas 7 Oktober.

Baca Juga: Cegah Rambatan Ketegangan Iran-Israel, Pemerintah Siapkan Sejumlah Penangkal

Dengan permintaan yang sangat tinggi bahkan setelah Moody's menurunkan peringkat kredit negara Israel untuk pertama kalinya pada bulan Februari.

Pemerintah Israel pada tahun 2023 mengumpulkan sekitar 116 miliar shekel, atau 72% dari total dana, di dalam negeri, dengan 25% dipinjamkan ke luar negeri dan sisanya merupakan utang dalam negeri yang tidak dapat diperdagangkan.

Utang publik Israel tumbuh 8,7% tahun lalu menjadi 1,13 triliun shekel, sebagian didorong oleh inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi, kata kementerian tersebut.

Rasio beban bunga terhadap PDB tidak berubah tahun lalu pada 2,4%.

Dalam penurunan peringkat kreditnya menjadi 'A2', Moody's menyebutkan adanya risiko politik dan fiskal yang signifikan bagi negara tersebut akibat perangnya dengan Hamas.

Baca Juga: Memanasnya Konflik Iran-Israel Dorong Pelaku Pasar Berinvestasi ke Aset Safe Haven

Anggota parlemen sebulan yang lalu memberikan persetujuan akhir mereka terhadap amandemen anggaran negara tahun 2024 yang menambahkan puluhan miliar syikal untuk mendanai perang yang telah berlangsung lebih dari enam bulan dengan Hamas.

Dengan pengeluaran tambahan untuk pertahanan dan kompensasi bagi rumah tangga dan bisnis yang dirugikan oleh konflik tersebut.




TERBARU

[X]
×