kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Utusan khusus AS untuk Korut sebut diplomasi masih baik dengan Pyongyang


Senin, 11 Maret 2019 / 23:10 WIB
Utusan khusus AS untuk Korut sebut diplomasi masih baik dengan Pyongyang


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Perwakilan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Korea Utara Stephen Biegun mengatakan, pada hari Senin (11/3) bahwa diplomasi masih sangat hidup dengan Korea Utara, meskipun pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bulan lalu gagal mencapai kesepakatan.

Hal itu dikatakan Beigun dalam konferensi nuklir di Washington. Ia mengakui memang masih ada kesenjangan antara kedua belah pihak dan Korea Utara harus menunjukkan pihaknya berkomitmen penuh untuk menghilangkan senjata nuklirnya.

"Sudah tentu harapan kami bahwa kami akan dapat melanjutkan hubungan erat kami," katanya, sambil tidak memberikan rincian tentang kapan pembicaraan baru mungkin diadakan, seperti dikutip Reuters.

KTT kedua Trump dan Kim di Vietnam bulan lalu gagal karena perbedaan tuntutan. AS menuntut denuklirisasi terhadpa Pyongyang dan permintaan Korea Utara meminta agar sanksi dihapus.

Biegun mengatakanm Amerika Serikat tidak tahu apakah Kim akan memutuskan untuk melakukan peluncuran rudal baru, tetapi ia menegaskan kembali pernyataan Trump bahwa ia akan kecewa jika Korea Utara melanjutkan pengujian.

Dia mengatakan, pemerintahan Trump menanggapi laporan sangat serius tentang aktivitas baru di situs roket Sohae Korea Utara dan memantau situasi dengan cermat. Tapi dia mengingatkan agar tidak mengambil kesimpulan apa pun.

Lembaga think tank AS dan agen mata-mata Seoul mengatakan pekan lalu bahwa Korea Utara sedang membangun kembali situs peluncuran roket.

Para pakar non-proliferasi mengatakan, gambar satelit mengindikasikan Korea Utara bisa bersiap meluncurkan rudal atau roket antariksa meskipun ada pembekuan dalam pengujian yang telah dilakukan sejak 2017.



TERBARU

[X]
×