kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Venezuela di posisi sulit saat kilau emas redup


Selasa, 11 Agustus 2015 / 21:07 WIB
Venezuela di posisi sulit saat kilau emas redup


Reporter: Lidya Panjaitan | Editor: Yudho Winarto

HARGA minyak yang turun sudah membebani negara-negara penghasil minyak seperti Venezuela. Kini, negara yang berada di ujung utara Amerika Selatan tersebut harus menghadapi masalah baru, karena turunnya harga logam mulia.

Saat ini harga logam mulai turun sebesar 15% akibat merosotnya komoditas global. Penurunan ini dapat mengikis cadangan negara di mana cadangan tersebut diandalkan untuk membayar utang luar negeri.

Menurut Alejandro Arreaza, analis di Barclays Plc mengatakan, Venezuela yang mendapat 95% pendapatan dari ekspor minyak, akan mengalami penurunan simpanan sebesar US$ 1 miliar bila harga emas tidak kunjung membaik.

Obligasi berdenominasi dollar Venezuela telah kehilangan 19,2% dalam kurun waktu tiga bulan, jatuhnya harga minyak bahkan memperburuk kondisi negara tersebut dengan kehabisan uang untuk membayar utang. Sesuai dengan hasil catatan brenchmark, telah melampaui 26% pada 6 Agustus, nilai tertinggi sejak Februari. Minyak mentah juga telah mengalami penurunan lebih dari 25% sejak puncak tahun ini.

Natixis Commodity Markets Ltd menyampaikan, Emas yang akan segera dikirim tengah mengalami kejatuhan hingga menyentuh titik terendah sejak 5 Agustus. Saat ini, harga emas di pasar dagang senilai US$ 1.104 per ons. Bila dirata-rata harga emas akan menyentuh US$ 950 per ons di tahun 2016.

Cadangan Venezuela sempat naik menjadi US$ 16,7 miliar setelah negara tersebut mendapatkan pembayaran tagihan minyak dari Jamaica dan menyetujui perjanjian pinjaman dengan China. Bulan lalu, cadangan Venezuela sempat jatuh sebesar US$ 15,4 miliar.

Meski begitu, seperti yang dilansir dari Bloomberg, Venezuela dan perusahaan minyak di negaranya, Petroleos de Venezuela SA masih memiliki obligasi pembayaran senilai US$6,3 miliar yang jatuh tempo pada tahun ini dan terdapat US$10,8 miliar yang berakhir pada 2016.

Sarah Glendon, kepala penelitian di Gramercy Funds Management berpendapat cadangan Venezuela dapat jatuh hingga di bawah US$15 miliar jika harga emas masih akan turun atau jika pemerintah memutuskan melikuidasi sebagian sahamnya.

April lalu , koran El Nacional di Caracas melaporkan bahwa bank sentral menukar cadangan emasnya senilai US$ 1 miliar untuk mendapat suntikan dana. Morgan Stanley melaporkan, tahun ini Venezuela telah menarik cadangan sebesar US$ 1 miliar per bulannya untuk mengatasi penurunan harga minyak.

Sementara itu, menanggapi masalah turunnya harga emas dan kemampuan negara membayar utang, baik kementerian keuangan dan Bank Sentral Venezuela belum memberikan komentar. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×