kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.560.000   -8.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.275   10,00   0,06%
  • IDX 6.957   -60,21   -0,86%
  • KOMPAS100 1.029   -10,26   -0,99%
  • LQ45 801   -9,74   -1,20%
  • ISSI 211   -1,07   -0,51%
  • IDX30 411   -4,25   -1,02%
  • IDXHIDIV20 490   -6,86   -1,38%
  • IDX80 118   -1,07   -0,90%
  • IDXV30 122   -1,31   -1,07%
  • IDXQ30 136   -1,57   -1,14%

Vietnam Berencana Hidupkan Kembali Energi Nuklir, Gandeng Rosatom Rusia


Selasa, 14 Januari 2025 / 16:36 WIB
Vietnam Berencana Hidupkan Kembali Energi Nuklir, Gandeng Rosatom Rusia
ILUSTRASI. FILE PHOTO: The logo of Rosatom Corp. is pictured at the World Nuclear Exhibition (WNE), the trade fair event for the global nuclear community in Villepinte near Paris, France, June 26, 2018. REUTERS/Benoit Tessier/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam dan Rusia menandatangani perjanjian kerja sama di bidang energi nuklir serta beberapa kesepakatan lainnya selama kunjungan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin ke Hanoi, menegaskan hubungan erat antara kedua negara.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Melesat 7,09% pada Tahun 2024

Perusahaan energi nuklir Rusia Rosatom dan perusahaan utilitas listrik milik negara Vietnam, EVN, sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sektor nuklir, menurut dokumen bersama yang dirilis pada Selasa (14/1).

Vietnam berencana untuk menghidupkan kembali program energi nuklirnya yang telah dihentikan selama bertahun-tahun, mengingat kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik guna mendukung sektor industrinya yang terus tumbuh – pendorong utama ekonomi negara tersebut.

Rusia juga sepakat untuk mentransfer sebuah kapal penelitian maritim, berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani oleh kementerian pertahanan Vietnam dan kementerian ilmu pengetahuan Rusia.

Baca Juga: Vietnam akan Hapus Pembebasan Bea Masuk untuk Barang Impor Murah Mulai 18 Februari

“Kedua belah pihak akan meninjau, mendiskusikan, dan mencari solusi atas keterbatasan dalam kerja sama bilateral,” kata pemerintah Vietnam di situs webnya, merujuk pada perjanjian yang ditandatangani.

Sanksi Barat yang dijatuhkan pada Rusia atas operasi militernya di Ukraina telah menghambat transaksi keuangan antara kedua mitra.

Rusia merupakan pemasok senjata terbesar bagi Vietnam, tetapi dalam beberapa tahun terakhir Hanoi menyatakan ingin mendiversifikasi sumber perangkat keras militernya.

Selanjutnya: Pendaftaran Program Greenhouse Accelerator Edisi Ketiga PepsiCo Kembali Dibuka

Menarik Dibaca: 5 Penyebab Kulit Semakin Berminyak, Tetap Pakai Moisturizer



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×