Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - HANOI. Vietnam dan Rusia menandatangani perjanjian kerja sama di bidang energi nuklir serta beberapa kesepakatan lainnya selama kunjungan Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin ke Hanoi, menegaskan hubungan erat antara kedua negara.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Melesat 7,09% pada Tahun 2024
Perusahaan energi nuklir Rusia Rosatom dan perusahaan utilitas listrik milik negara Vietnam, EVN, sepakat untuk meningkatkan kerja sama di sektor nuklir, menurut dokumen bersama yang dirilis pada Selasa (14/1).
Vietnam berencana untuk menghidupkan kembali program energi nuklirnya yang telah dihentikan selama bertahun-tahun, mengingat kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas pembangkit listrik guna mendukung sektor industrinya yang terus tumbuh – pendorong utama ekonomi negara tersebut.
Rusia juga sepakat untuk mentransfer sebuah kapal penelitian maritim, berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani oleh kementerian pertahanan Vietnam dan kementerian ilmu pengetahuan Rusia.
Baca Juga: Vietnam akan Hapus Pembebasan Bea Masuk untuk Barang Impor Murah Mulai 18 Februari
“Kedua belah pihak akan meninjau, mendiskusikan, dan mencari solusi atas keterbatasan dalam kerja sama bilateral,” kata pemerintah Vietnam di situs webnya, merujuk pada perjanjian yang ditandatangani.
Sanksi Barat yang dijatuhkan pada Rusia atas operasi militernya di Ukraina telah menghambat transaksi keuangan antara kedua mitra.
Rusia merupakan pemasok senjata terbesar bagi Vietnam, tetapi dalam beberapa tahun terakhir Hanoi menyatakan ingin mendiversifikasi sumber perangkat keras militernya.