Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - HANOI. Skandal korupsi terbesar sepanjang sejarah di Asia Tenggara tengah menggegerkan Vietnam saat ini. Kasus ini melibatkan pengusaha properti ternama, Truong My Lan.
Truong telah ditangkap pihak kepolisian Vietnam pada 8 Oktober 2022 dengan tuduhan penggelapan dana Bank Saigon Commercial Bank (SCB) sebesar 304 triliun dong atau sekitar US$ 12,4 miliar.
Jika dirupiahkan, nilai duit yang ditilap mencapai Rp 194,5 triliun. Jumlah tersebut hampir setara dengan total aset satu skala bank menengah di Tanah Air seperti Bank Danamon.
Skandal ini bahkan jauh melampaui skandal korupsi 1MDB senilai US$ 4,5 miliar yang mengguncang Malaysia pada tahun tahun 2010.
Melansir laporan SCMP, Selasa (5/12), Truong merupakan pemegang saham mayoritas SCB. Bank ini adalah hasil merger tiga bank bermasalah pada tahun 2011. Permasalahanya ketiga sama, menyalurkan sebagian besar kredit hanya ke beberapan pemain di sektor properti.
Baca Juga: Perbankan Digital Berebut Dana Saat Likuiditas Ketat
Setelah 12 tahun berlalu, bank ini tidak belajar dari kesalahan masa lalu. Selama beberapa tahun, Truong diduga telah mengoperasikan lebih dari 1.000 perusahaan dan perusahaan cangkang, baik Vietnam maupun luar negeri. SCB disebut mengalirkan kredit sebesar US$ 43 miliar ke perusahaan-perusahaan Truong tersebut.
Lebih dari sepertiga kredit tersebut disalahgunakan melalui "perusahaan hantu" milik Truong, keluarga dan koleganya.
Skandal ini menunjukkan bahwa sistem perbankan Vietnam masih sangat lemah. Padahal, negara ini merupakan tujuan investor yang cukup diminati investor asing dalam beberapa tahun terakhir.
Truong merupakan pendiri dan CEO perusahaan properti Van Thinh Phat (VTP). Wanita yang kini berusia 67 tahun memulai karirnya sebagai pedagang aksesoris rambut di sebuah pasar di Distrik 5 Kota Ho Chi Minh. Namun, berhasil merambah ke bisnis properti pada tahun 1992 berkat koneksi politiknya.
Baca Juga: Henry Kissinger, Diplomat Top AS dan Pemenang Nobel Meninggal pada Usia 100 Tahun
Hanya dalam beberapa tahun, dia berhasil mendapatkan beberapa properti paling berharga pusat kota Ho Chi Minh, termasuk beberapa di Nguyen Hue Boulevard, salah satu jalan termahal di Asia. Dia memupuk dukungan politik dengan menjadi sponsor yang murah hati untuk inisiatif-inisiatif kota besar.
Pertumbuhan kerajaan bisnis Lan dipicu oleh pengambilan utang dalam jumlah besar melalui pasar obligasi komersial. Bisnisnya menerbitkan 25 jenis obligasi berbeda yang dijual secara agresif melalui SCB, menghasilkan 30 triliun dong.