Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - HANOI. Pada Kamis (25/5/2023), Vietnam menuding kapal survei China dan pengawalnya melanggar kedaulatannya. Terkait hal itu, Pemerintah Vietnam menuntut agar Beijing memindahkan kapal-kapal itu dari perairannya.
Reuters memberitakan, Vietnam dan China telah lama terlibat dalam sengketa teritorial atas bentangan yang berpotensi kaya energi di Laut China Selatan, jalur air strategis yang dilalui perdagangan dengan nilai lebih dari US$ 3 triliun setiap tahunnya.
"Vietnam menuntut China segera mengeluarkan kapal survei Xiang Yang Hong 10, kapal penjaga pantai China dan kapal penangkap ikan dari perairan Vietnam," kata juru bicara kementerian luar negeri Pham Thu Hang dalam pernyataan pemerintah.
"Vietnam telah melakukan kontak dengan China beberapa kali dan menerapkan langkah-langkah sesuai dengan hukum internasional dan hukum Vietnam untuk memastikan hak dan kepentingan Vietnam yang sah," tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Vietnam Tegur China & Filipina atas Aksinya di Laut China Selatan
Kedutaan Besar China di Hanoi tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters.
Pekan lalu, Vietnam mengkritik tindakan yang dilakukan oleh kapal penelitian China baru-baru ini di wilayah yang sama di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) negara Asia Tenggara itu.
China mengatakan bahwa penelitian ilmiah adalah kegiatan normal di wilayah di bawah yurisdiksi China.
China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya, berdasarkan apa yang dikatakannya sebagai peta lama, termasuk perairan yang terletak di dalam ZEE Vietnam dan empat negara Asia Tenggara lainnya.
Baca Juga: Ancaman China Meningkat, Filipina dan AS Berkomitmen Perkuat Hubungan Pertahanan
Hang juga mengatakan Vietnam meminta masyarakat internasional untuk bergabung dalam upaya menjaga ketertiban, perdamaian dan keamanan di Laut China Selatan dan berkontribusi pada pengembangan kepentingan bersama kedua negara.