kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Virus corona menyebar ke Eropa, China rayakan Imlek dengan karantina tempat wisata


Sabtu, 25 Januari 2020 / 06:56 WIB
Virus corona menyebar ke Eropa, China rayakan Imlek dengan karantina tempat wisata


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Wabah virus corona baru yang telah menewaskan 26 orang di China kini dikonfirmasi telah tiba di Eropa untuk pertama kalinya pada hari Jumat (24/1/2020). Wabah ini tetap menyebar meskipun China telah berupaya untuk mengkarantina kota yang menjadi jantung wabah.

Melansir Reuters, China menutup Shanghai Disneyland dan sebagian dari Tembok Besar Raksasa. Tidak hanya itu, China juga menangguhkan transportasi umum di sepuluh kota saat negara itu berupaya untuk mencegah penyebaran virus. Kebijakan ini memaksa jutaan orang untuk tetap di rumah pada awal liburan Tahun Baru Imlek negara itu.

Sebelumnya, Prancis melaporkan dua kasus pada Jumat malam, yang pertama ditemukan di Eropa. Menurut Menteri Kesehatan Prancis Agnes Buzyn, jumlah warga yang terinveksi kemungkinan akan bertambah.

Baca Juga: Virus corona melumerkan harga minyak dunia, dalam sepekan harga minyak jatuh 6,4%

Wuhan, kota berpenduduk 11 juta orang tempat virus pertama kali diidentifikasi, saat ini sudah diisolasi total. Hampir semua penerbangan di bandara Wuhan telah dibatalkan dan pos pemeriksaan memblokir jalan utama yang mengarah ke luar kota.

Menjelang isolasi kota ini, apotek mulai kehabisan persediaan obat-obatan dan rumah sakit telah dibanjiri dengan penduduk yang gelisah. Kota itu juga bergegas untuk membangun rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur pada hari Senin, kata media pemerintah.

Meskipun sudah diisolasi, virus ini sudah menyebar lebih jauh.

Baca Juga: Virus corona sudah tiba di Eropa dan Nepal, Amerika laporkan kasus kedua

Sebagian besar kasus dan semua kematian terjadi di Tiongkok. Namun virus ini juga telah terdeteksi di Thailand, Vietnam, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Nepal, Amerika Serikat, dan kini Eropa. Tidak ada vaksin atau perawatan khusus untuk virus baru.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan pada hari Jumat bahwa ada 63 pasien yang diselidiki, dengan dua kasus yang dikonfirmasi, keduanya merupakan orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan.

Setelah briefing kongres oleh para pejabat kesehatan, Senator Republik AS John Barrasso, seorang mantan dokter, mengatakan warga Amerika Serikat yang positif terjangkit virus itu mungkin telah terinfeksi hingga 14 hari yang lalu di China.

Baca Juga: China perluas karantina raksasa ke 13 kota dengan 41 juta penduduk

"Kami ingin mencoba menghentikan dan mencegah orang datang ke Amerika Serikat jika mereka memilikinya," kata Barrasso kepada wartawan, tanpa memberikan perincian tentang bagaimana hal itu dapat dicapai.

Bandara di seluruh dunia telah meningkatkan penyaringan penumpang dari Tiongkok.

Virus corona yang baru diidentifikasi telah menciptakan kecemasan karena masih banyak yang tidak diketahui mengenai virus ini, seberapa berbahayanya virus tersebut, dan betapa mudahnya menyebar di antara warga.

Baca Juga: WHO: Kasus virus corona kemungkinan bakal terus bertambah

Ini dapat menyebabkan pneumonia, yang bisa menyebabkan kematian dalam beberapa kasus.

Gejalanya meliputi demam, sulit bernapas dan batuk. Sebagian besar kematian terjadi pada pasien usia lanjut, banyak dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, kata Organisasi Kesehatan Dunia.

Hingga Kamis, Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan ada 830 kasus yang dikonfirmasi dan 26 kematian.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×