kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Visi jangka panjang membawa Nitori Holding (4)


Jumat, 21 Desember 2018 / 14:55 WIB
Visi jangka panjang membawa Nitori Holding (4)
ILUSTRASI. FENOMENA - Akio Notari


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Mata Akio Nitori terbuka lebar saat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat (AS). Ia melakukan perombakan besar-besaran dalam model bisnis mebel yang dijalankan sekembalinya ke Jepang. Tapi membangun bisnis selama puluhan tahun tentu bukan perkara mudah. Berbagai tantangan menguji daya tahannya sebagai pengusaha. Namun Akio bisa membuktikan bahwa ia pengusaha cerdik karena mampu membawa Nitori Holding melewati masa sulit.

Nitori Holding kini merupakan salah satu pemain besar di bisis ritel furniture Jepang. Meski berhasil terus mendorong bisnisnya, namun hal itu bukannya tanpa hambatan bagi Akio. Justru berbagai tantangan masih terus datang silih berganti.

Salah satunya adalah kedatangan pemain global asal Swedia, IKEA yang membuka toko pertama di Jepang pada 2006. Kehadiran kompetitor global tentunya menarik perhatian Akio karena bisa merubah landscape bisnis ritel furnitur. Namun Akio menghadapinya dengan cerdik, karena justru secara rutin memerintahkan karyawannya untuk mendatangi toko IKEA dan mempelajari berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki kompetitor barunya tersebut.

Bisnis ritel furnitur, termasuk kedatangan IKEA sendiri sebenarnya sempat diwarnai keraguan. Maklum, sejak tahun 1998 penjualan ritel di Jepang terus mencatatkan penurunan. Namun sejumlah pelaku bisnis ritel, termasuk Akio bisa menemukan formula untuk mengatasi, semisal menjual produk dengan harga kompetitif.

Untuk bisa merealisasikan hal tersebut, ia memang harus mencari sumber produksi yang murah. Makanya, Akio banyak mengalihkan produksinya ke sejumlah negara lain karena biaya produksi di Jepang memang sudah terlalu tinggi. Beberapa kawasan yang dijadikan basis produksi Nitori Holding adalah Asia Tenggara dan China

Namun hal ini bukan tanpa risiko. Bahkan mimpi buruk sempat menjadi kenyataan. Pada tahun 2007, muncul skandal yang menghebohkan Jepang terkait kualitas produk buatan China yang gampang rusak. Produk yang dijual di Nitori Holding menjadi salah satu sasaran. Tentu kejadian ini menjadi pukulan bagi bisnisnya.

Untuk memulihkan kepercayaan publik, ia mengambil langkah tak biasa. Akio merekrut mantan eksekutif Honda, Kiyoshi Sugiyama. Merekrut orang yang sudah berumur jelas bukan gayanya. Namun ia membutuhkan orang yang punya pengalaman panjang di industri yang sangat mementingkan kualitas seperti industri otomotif.

Kiyoshi setuju, ia mengajak sejumlah rekannya yang juga sudah puluhan tahun bekerja di Honda untuk menguji produk-produk Nitori sebelum dipajang di toko. Sejumlah perlakuan cukup ekstrem dilakukan pada produk-produk tersebut untuk mengetahui daya tahannya. Secara tak langsung, strategi ini mendorong para pemasok Nitori untuk terus mendorong kualitas produknya.

Tantangan lain yang pernah menghampiri Akio adalah krisis global tahun 2008. Akio kembali melakukan kebijakan penting dengan memangkas harga seribu jenis produk yang ia jual. Kebijakan tersebut terbukti berhasil karena penjualan tokonya bisa tetap bisa tumbuh di tengah tekanan daya beli.

Strategi yang ia miliki memang kerap tak tertdga, bahkan untuk karyawannya. Misalnya soal strategi pembukaan pasar baru, ia selalu fokus untuk memilih kota-kota skala kecil. Sedangkan Tokyo yang merupakan pasar terbesar, ia lewatkan. Namun rupanya ia memiliki pertimbangan sendiri, karena harga sewa di Tokyo sudah terlalu tinggi. Membuka toko di sana berarti harus menaikan harga jual produk. Tentunya hal tersebut bertentangan dengan visinya untuk menjual furnitur berkualitas dengan harga terjangkau.

Membesarkan bisnis selama puluhan tahun tentunya tak mudah. Namun Akio berhasil mendorong Nitori Holding terus tumbuh tiap tahunnya. Bahkan ia punya target ambisi memiliki seribu toko dan penjualan sebesar 1 triliun pada tahun 2022. Target lebih besar dipasang pada tahun 2032, yakni memiliki 3.000 toko dan penjualan 3 miliar .

(Selesai)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×