kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -1.000   -0,07%
  • USD/IDR 15.935   10,00   0,06%
  • IDX 7.327   130,75   1,82%
  • KOMPAS100 1.120   21,42   1,95%
  • LQ45 884   14,25   1,64%
  • ISSI 223   3,07   1,39%
  • IDX30 452   7,34   1,65%
  • IDXHIDIV20 542   7,51   1,40%
  • IDX80 128   2,15   1,70%
  • IDXV30 131   2,15   1,67%
  • IDXQ30 150   2,26   1,53%

Vladimir Putin Beri Peringatan Terbaru ke Barat, Ini Ancamannya


Senin, 28 Oktober 2024 / 07:04 WIB
Vladimir Putin Beri Peringatan Terbaru ke Barat, Ini Ancamannya
ILUSTRASI. Perang Ukraina yang telah berlangsung selama 2,5 tahun telah memicu konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat sejak Perang Dingin. Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada hari Minggu (27/10/2024) bahwa kementerian pertahanan Rusia sedang mengupayakan berbagai cara untuk menanggapi jika Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya membantu Ukraina menyerang jauh ke wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh Barat.

Reuters melaporkan, perang Ukraina yang telah berlangsung selama 2,5 tahun telah memicu konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat sejak Perang Dingin. Dan pejabat Rusia mengatakan perang tersebut kini memasuki fase paling berbahaya.

Rusia telah memberi isyarat kepada Amerika Serikat dan sekutunya selama berminggu-minggu bahwa jika mereka memberikan izin kepada Ukraina untuk menyerang jauh ke wilayah Rusia dengan rudal yang dipasok Barat, maka Moskow akan menganggapnya sebagai eskalasi besar.

Pada 12 September 2024, Putin mengatakan bahwa persetujuan Barat untuk langkah tersebut akan berarti keterlibatan langsung negara-negara NATO, Amerika Serikat, dan negara-negara Eropa dalam perang di Ukraina. Pasalnya, infrastruktur dan personel militer NATO harus dilibatkan dalam penargetan dan penembakan rudal.

Putin bilang, masih terlalu dini untuk mengatakan dengan tepat bagaimana Rusia akan bereaksi terhadap langkah tersebut. Namun, Moskow harus menanggapinya dengan tepat dan berbagai pilihan sedang dipertimbangkan.

Baca Juga: BRICS Gandeng 13 Mitra Baru, Salah Satunya Indonesia

"(Kementerian Pertahanan Rusia) sedang memikirkan cara menanggapi kemungkinan serangan jarak jauh di wilayah Rusia, mereka akan menawarkan berbagai tanggapan," kata Putin kepada reporter utama Kremlin di TV pemerintah Rusia, Pavel Zarubin.

Dengan kemajuan Rusia yang tercepat di Ukraina timur sejak bulan-bulan pertama invasi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy telah memohon kepada negara-negara Barat untuk mengizinkan Kyiv menembak jauh ke Rusia dengan rudal Barat.

Menyerang Rusia

Amerika Serikat belum mengatakan secara terbuka apakah mereka akan mengizinkan Ukraina menyerang Rusia. Akan tetapi, beberapa pejabat AS sangat skeptis bahwa tindakan tersebut akan membuat perbedaan yang signifikan dalam perang.

Pasukan Ukraina telah menyerang jauh ke Rusia secara teratur dengan pesawat nirawak jarak jauh.

Baca Juga: Kim Jong Un Kunjungi Pangkalan Rudal Korea Utara, Sebut Ancaman Nuklir AS

Pasukan Rusia telah menguasai kota pertambangan batu bara Selydove di wilayah Donetsk, Ukraina, lebih dari seminggu setelah pertama kali menyerbu kota itu, menurut para blogger perang pro-Rusia.

Ukraina dan sekutu-sekutu Baratnya mengatakan Putin melancarkan perang bergaya kekaisaran terhadap tetangganya yang lebih kecil. Mereka berulang kali mengatakan bahwa jika Rusia memenangkan perang itu, maka negara-negara otokratis di seluruh dunia akan semakin berani.

Ketika ditanya apakah Barat telah mendengar peringatan Rusia, Putin mengatakan kepada Zarubin: "Saya harap mereka telah mendengarnya. Karena, tentu saja, kita juga harus membuat beberapa keputusan untuk diri kita sendiri."

Putin mengatakan bahwa hanya perwira NATO yang dapat menembakkan senjata semacam itu ke Rusia dan bahwa mereka perlu menggunakan data satelit Barat untuk menargetkan senjata tersebut. 

"Jadi pertanyaannya adalah apakah mereka akan membiarkan diri mereka menyerang jauh ke wilayah Rusia atau tidak. Itulah pertanyaannya," jelas Putin.

Baca Juga: Gagal Tangkap Putin, Ini Langkah yang Diambil ICC untuk Mongolia

Para pejabat AS mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak berusaha untuk meningkatkan konflik.

Bagaimana seorang presiden AS yang baru akan mendekati perang tersebut masih belum jelas. Mantan presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia akan mengakhiri perang Ukraina. Sementara, Wakil Presiden Demokrat Kamala Harris mengatakan bahwa ia akan terus mendukung Ukraina.

Tonton: Pasukan Korea Utara Bantu Putin, Tanda-Tanda Ekonomi Rusia Babak Belur?



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×