kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Vladimir Putin Mengeluh Perjanjian Minsk dengan Ukraina Gagal


Senin, 12 Desember 2022 / 06:37 WIB
Vladimir Putin Mengeluh Perjanjian Minsk dengan Ukraina Gagal
ILUSTRASI. Presiden Rusia Vladimir Putin minggu ini mengeluhkan kegagalan untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk. Sputnik/Gavriil Grigorov/Kremlin via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kantor berita Rusia yang mengutip juru bicara Kremlin mengatakan pada Minggu (11/12/2022), Rusia meluncurkan apa yang disebutnya operasi militer khusus di Ukraina karena kekhawatirannya seputar perjanjian damai antara Kyiv dan separatis yang didukung Rusia diabaikan.

Mengutip Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin minggu ini mengeluhkan kegagalan untuk mengimplementasikan perjanjian Minsk. Ini merupakan kesepakatan gencatan senjata dan reformasi konstitusi antara Kyiv dan pasukan separatis yang didukung Rusia di timur Ukraina yang ditengahi pada tahun 2014 dan 2015 oleh Rusia, Prancis dan Jerman, pada awal konflik dengan Ukraina.

Baik Rusia dan Ukraina saling menuduh telah melanggar kesepakatan.

Ditanya oleh seorang jurnalis apakah Rusia memahami bahwa mereka "tertipu" atas kesepakatan Minsk, juru bicara Dmitry Peskov mengatakan: "Seiring waktu, tentu saja, hal itu menjadi jelas."

"Dan, sekali lagi, Presiden Putin dan perwakilan kami lainnya terus-menerus mengatakan ini. Tapi ini semua diabaikan oleh peserta lain dari proses negosiasi. Ini semua justru merupakan pendahulu dari operasi militer khusus," kata kantor berita TASS mengutip Peskov.

Baca Juga: Ukraina Mendapat Lebih Banyak Bantuan Senjata AS untuk Melawan Rusia

Sementara itu, Putin ditanya pada hari Jumat tentang pernyataan mantan Kanselir Jerman Angela Merkel yang merupakan salah satu sponsor perjanjian. Merkel mengatakan kepada majalah Zeit dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Rabu bahwa perjanjian 2014 telah menjadi "upaya untuk memberikan waktu kepada Ukraina" yang digunakan untuk membuat negara itu lebih mampu mempertahankan diri.

Media dan politisi Rusia dengan cepat menafsirkan ini sebagai pengkhianatan di pihak Merkel.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×