Sumber: The Moscow Times,The Moscow Times | Editor: S.S. Kurniawan
Awal pekan ini, Armenia dan Azerbaijan sedang memanas. Tujuh tentara Azerbaijan serta empat prajurit Armenia tewas pada Selasa (14/7) di hari ketiga bentrokan perbatasan antara dua negara yang berperang pada 1990-an di wilayah Pegunungan Nagorno-Karabakh.
Azerbaijan dan Armenia sama-sama mengatakan, baku tembak pecah pada Minggu (12/7) berlanjut hingga Selasa (14/7), dan masing-masing menuduh satu sama lain melakukan pelanggaran gencatan senjata dan penembakan.
Wakil Menteri Pertahanan Azerbaijan Kerem Veliyev menyatakan, seorang mayor jenderal dan seorang kolonel termasuk di antara tujuh prajurit Azerbaijan yang tewas. "Pukulan dahsyat terjadi pada musuh," katanya seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Selamat, Vladimir Putin jadi presiden Rusia seumur hidup
Kementerian Pertahanan Armenia menyebutkan, empat prajuritnya, termasuk seorang mayor dan seorang kapten, terbunuh dalam pertempuran kecil.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Armenia Anna Naghdalyan, Kota Berd di dekat perbatasan telah ditembaki. Tetapi, "Pasukan Armenia telah menghancurkan pangkalan-pangkalan Azerbaijan," ujarnya seperti dilansir Reuters.