kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Voting Brexit ditunda, ini yang terjadi pada poundsterling


Senin, 21 Oktober 2019 / 08:12 WIB
Voting Brexit ditunda, ini yang terjadi pada poundsterling
ILUSTRASI. Large scale samples of the new twenty pound note are displayed during the launch event for the new note design at the Turner Contemporary gallery in Margate, Britain, October 10, 2019. Leon Neal/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - SYDNEY. Nilai tukar poundterling langsung jatuh lebih dari setengah persen terhadap dollar pada hari Senin pagi (21/10). Sterling tergelincir dari posisi terkuatnya dalam lima bulan terakhir setelah parlemen Inggris menunda pemungutan suara yang sangat penting terkait Brexit.

Langkah ini menggagalkan rencana Perdana Menteri Boris Johnson untuk mengambil keputusan tentang Brexit. Akan tetapi poundsterling mengalami reli baru-baru ini di tengah keyakinan bahwa Inggris akan keluar dengan kesepakatan dari Uni Eropa.

Pada awal perdagangan Asia, pound melemah 0,72% menjadi US$ 1,2896, setelah sempat mencapai puncak tertinggi dalam lima bulan di level US$ 1,2990 pada hari Jumat dan menutup akhir pekan di bawah angka US$ 1,30. Dengan demikian, sterling sudah melonjak 6,5% sejak Johnson mencapai kesepakatan Brexit dari Uni Eropa pada 10 Oktober.

Baca Juga: Boris Johnson tak tandatangani penundaan, Inggris keluar dari Uni Eropa 31 Oktober

Anggota parlemen pada hari Sabtu memilih untuk menahan sementara waktu keputusan atas kesepakatan Johnson. Hengkangnya Inggris dari Uni Eropa telah dipertimbangkan akan dilakukan per 31 Oktober.

Akan tetapi, Johnson menambahkan catatan lain yang mengatakan dia menentang perpanjangan Brexit. Sementara, menteri pemerintahan Inggris Michael Gove mengatakan pada hari Minggu Brexit akan dilakukan pada 31 Oktober dan pemerintah berusaha untuk mendapatkan undang-undang Brexit melalui parlemen.

Analis mengatakan fokus pasar akan beralih ke pemungutan suara minggu ini terkait kesepakatan Boris Johnson. Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab mengatakan kepada BBC pada Minggu malam bahwa ia cukup yakin anggota parlemen akan mendukung kesepakatan minggu ini.

Baca Juga: Makin berlarut, Boris Johnson kirimi surat ke Uni Eropa minta penundaan Brexit

"Peristiwa akhir pekan, jika ada, semakin mengurangi risiko keluarnya Inggris tanpa kesepakatan," kata Adam Cole, kepala strategi mata uang di RBC Capital Markets di London seperti yang dikutip Reuters.

"Jika ada reaksi negatif spontan pada poundsterling sejak kejadian akhir pekan dengan overhang ketidakpastian yang lebih besar dari yang diharapkan, itu akan segera memudar," tambah Cole.

Goldman Sachs mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya menurunkan kemungkinan Brexit tanpa kesepakatan menjadi 5% dari sebelumnya 10% dan mempertahankan pandangan dasar bahwa Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Oktober.

Baca Juga: Kesepakatan Brexit Kini Berada di Tangan Parlemen

"Ketidakpastian cenderung membebani sterling ketika perdagangan dilanjutkan di Asia Pasifik pada 21 Oktober. Volatilitas akan tetap tinggi sampai gambaran yang lebih jelas muncul," kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York.

Melasir Reuters, pagi ini euro melemah 0,15% menjadi US$ 1,1155 melawan greenback, melemah dari posisi tertinggi dua bulan pada hari Jumat di US$ 1,1172.

Adapun posisi dollar tak banyak mengalami perubahan saat berhadapan dengan yen di posisi 108,41, masih tidak jauh dari level tertinggi dalam 2,5 bulan terakhir di 108,94 yen pada Kamis lalu.




TERBARU

[X]
×