Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - MILAN. Wabah virus corona di Italia makin mengerikan. Korban kematian akibat wabah corona di Italia sudah menembus lebih dari 10.000 orang pada Sabtu (28/3).
Jumlah kematian yang makin membesar ini membuat perpanjangan masa penguncian atau lockdown seluruh wilayah Italia hampir pasti akan dilakukan.
Para pejabat Italia yang dukutip Reuters mengatakan, sebanyak 889 orang meninggal dalam sehari di hari Sabtu, penghitungan harian tertinggi kedua sejak epidemi corona muncul di Italia pada 21 Februari 2020. Total, jumlah korban tewas di Italia akibat wabah corona telah mencapai 10.023 jiwa.
Baca Juga: Mengapa tingkat kematian akibat corona di Italia paling tinggi?
Sementara, kasus yang dikonfirmasi positif meningkat sekitar 6.000 kasus menjadi 92.472 kasus, jumlah kasus kedua tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat (AS).
Para pejabat mengatakan jumlah itu akan lebih buruk tanpa langkah lockdown secara nasional.
“Tanpa langkah-langkah ini, kita akan melihat angka yang jauh lebih buruk dan layanan kesehatan kita akan berada dalam keadaan yang jauh lebih dramatis. Kami akan berada dalam situasi yang tidak berkelanjutan, ”kata Angelo Borelli, Kepala Perlindungan Sipil Italia yang setiap hari membacakan angka korban corona kepada media.
Italia, negara Barat pertama yang memberlakukan pembatasan ketat pada pergerakan manusia setelah mengungkap wabah corona sejak lima minggu lalu. Sejak itu Italia semakin memperketat pergerakan penduduk.
Italia berencana melonggarkan kebijakan itu mulai Jumat pekan depan. Namun melihat jumlah korban terus berjatuhan, rencana itu memudar dengan cepat.
"Ada elemen yang membuat kami percaya bahwa semua berakhirnya ketentuan 3 April harus ditunda," kata Menteri Perindustrian Italia Stefano Patuanelli mengatakan kepada stasiun televisi Italia Rai.
Wilayah Lombardy, yang telah menanggung penyebaran terburuk, mencatat 542 kematian baru, sehingga jumlah totalnya menjadi 5.944 orang.
Baca Juga: Cerita leganya warga Wuhan bisa kembali usai lockdown dibuka
Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan pada konferensi pers setelah angka dirilis bahwa ia telah menyetujui paket baru senilai 4,7 miliar euro (US$ 5,24 miliar) untuk membantu mereka yang paling terpukul, termasuk voucer belanja dan paket makanan.
Conte telah mendesak Uni Eropa untuk meluncurkan "ikatan pemulihan" untuk membantu mendanai tanggapan terhadap wabah corona. Ia mengatakan kegagalan untuk mengatasi keadaan darurat akan menjadi "kesalahan tragis" untuk blok Uni Eropa tersebut.
Baca Juga: Kita butuh ketenangan menghadapi meluasnya penyebaran virus corona atau covid-19
Dalam sebuah wawancara dengan harian Italia Il Sole 24 Ore pada hari Sabtu, Conte mengatakan instrumen utang diperlukan untuk mempelopori rencana pemulihan dan investasi kembali untuk mendukung ekonomi seluruh wilayah Eropa.
Menteri Pendidikan Lucia Azzolina telah mengatakan penutupan sekolah dan universitas, yang dimulai pada 5 Maret, harus diperpanjang 3 April lalu.
Menteri Italia untuk wilayah selatan menyatakan keprihatinan tentang potensi ketegangan sosial dan kerusuhan sipil di daerah yang lebih miskin jika epidemi bergerak ke selatan.
"Saya khawatir bahwa kekhawatiran yang memengaruhi sebagian besar populasi atas kesehatan, pendapatan, dan masa depan, dengan kelanjutan krisis, akan berubah menjadi kemarahan dan kebencian," kata Menteri Giuseppe Provenzano mengatakan kepada surat kabar La Repubblica pada hari Sabtu.
Michele Emiliano, gubernur wilayah Puglia selatan, mengecilkan kekhawatiran tentang kerusuhan sipil di selatan, tetapi penguncian mungkin harus diperpanjang sampai pertengahan Mei 2020.
Baca Juga: China bantu berbagai negara hadapi corona, ada udang di balik batu?