Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China melaporkan, sudah tiga hari berturut-turut tidak ada kasus baru penularan virus corona secara lokal di luar Provinsi Hubei, pusat penyebaran Covid-19.
Melansir Channelneswasia.com, Komisi Kesehatan Nasional China, Selasa (10/30, mengatakan, pada Senin (9/3), China hanya memiliki 19 kasus baru virus corona, turun dari 40 kasus sehari sebelumnya.
Dari kasus baru tersebut, sebanyak 17 di antaranya berada di Wuhan, Ibu Kota Hubei yang masih terkunci. Satu di Beijing dan satu lainnya di Guangdong yang merupakan kasus impor dari luar negeri.
Itu membuat jumlah total kasus virus corona terkonfirmasi di Tiongkok menjadi 80.754.
Baca Juga: Xi kunjungi Wuhan, media pemerintah: Kemenangan atas corona sudah di depan mata
Penyebaran virus corona di China melambat tajam dalam sepekan terakhir. Risiko kini datang dari orang asing dan warga negara China yang melakukan perjalanan ke negeri tembok raksasa dari hotspot Covid-19 di luar negeri, seperti Iran dan Italia.
Kasus terbaru virus corona di Beijing adalah seorang pelancong dari Inggris, dan di Guangdong merupakan kasus impor dari Spanyol. Hingga Senin (9/30, sudah ada 69 kasus impor.
Sejak virus corona mewabah, sebanyak 59.897 pasien sudah sembuh dan pulang dari rumahsakit di China. Tapi, pasien yang baru saja keluar harus masuk ke karantina selama 14 hari sebagai tindakan pencegahan.
Di Wuhan, 12 dari 14 rumahsakit darurat untuk merawat pasien virus corona telah ditutup, dengan dua sisanya akan setop beroperasi pada Selasa (10/3).
Baca Juga: Duh, WHO peringatkan ancaman pandemi virus corona menjadi sangat nyata
Hingga Senin (9/3), jumlah korban meninggal akibat wabah virus corona di China mencapai 3.136, bertambah 17 orang dari hari sebelumnya. Hubei melaporkan 17 kematian baru dan semuanya di Wuhan.
Seorang pejabat senior pemerintah mengisyaratkan pekan lalu, China akan segera mencabut penguncian di Hubei yang sudah berlaku sejak akhir Januari, yang secara efektif membatasi pergerakan sekitar 56 juta orang.