kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Wall Street Dibuka Tergelincir Jumat (20/9), Setelah Lonjakan Akibat Suku Bunga AS


Jumat, 20 September 2024 / 20:57 WIB
Wall Street Dibuka Tergelincir Jumat (20/9), Setelah Lonjakan Akibat Suku Bunga AS
ILUSTRASI. The Wall St. sign is seen outside The New York Stock Exchange (NYSE) in New York, U.S., February 16, 2021. REUTERS/Brendan McDermid/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka sedikit lebih rendah pada hari Jumat (20/9), ketika investor menahan diri setelah lonjakan pada sesi sebelumnya yang dipicu oleh pemotongan suku bunga besar oleh The Fed.

Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka turun 65,8 poin, atau 0,16% menjadi 41.959,43.

Indeks S&P 500 turun 4 poin, atau 0,07%, menjadi 5.709,64.

Sementara Nasdaq Composite turun 14,6 poin, atau 0,08%, menjadi 17.999,34 pada bel pembukaan.

Baca Juga: Wall Street Naik, S&P 500 Cetak Rekor Didorong Euforia Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Sebelumnya pada hari Kamis (19/9), S&P 500 mencatat kenaikan delapan dari sembilan sesi dan ditutup pada rekor tertinggi, melampaui tonggak pertengahan Juli.

Dow Jones juga mencapai rekor tertinggi dan melampaui level psikologis 42.000 poin.

Ketiga indeks utama sedang menuju kenaikan mingguan lebih dari 1%, dengan S&P 500 diprediksi akan mengabaikan tren historis September yang biasanya lemah bagi ekuitas Amerika Serikat (AS).

Asal tahu, The Fed memulai siklus pelonggarannya dengan pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin dan menjanjikan lebih banyak pemotongan di masa depan.

Bank sentral juga memproyeksikan periode pertumbuhan ekonomi yang stabil serta tingkat pengangguran dan inflasi yang rendah.

Baca Juga: Wall St Melonjak Dipimpin Saham Teknologi (19/9), The Fed Memulai Siklus Pelonggaran

"Yang Anda lihat minggu ini adalah The Fed. The Fed sudah selesai. Seluruh dunia memutuskan untuk membeli pasar AS dan juga mendorong pasar mereka ... dan sekarang ini adalah saat pelemahan," kata Jay Hatfield, manajer portofolio di InfraCap.

"Hal paling bullish yang bisa terjadi setelah kenaikan besar seperti ini adalah stagnasi."

Pedagang sekarang melihat kemungkinan 59,7% pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November, menurut FedWatch Tool.

Ekspektasinya adalah bahwa suku bunga akan turun sebesar 72 basis poin pada akhir tahun, berdasarkan data dari LSEG.

Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan November dan Desember.

Selanjutnya: Laba LPKR Melesat di Semester I 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya

Menarik Dibaca: Promo Indomaret Minyak Murah Periode 19-25 September 2024, Ada Ekstra Diskon Rp 5.000




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×