Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett, yang sering disebut sebagai "Oracle of Omaha", telah mengumpulkan kekayaan lebih dari US$ 161,1 miliar melalui investasi dan keterampilan manajemen bisnis di Berkshire Hathaway.
Meskipun awalnya sederhana, pendekatannya terhadap cara mengumpulkan kekayaan telah menjadikannya salah satu orang terkaya di planet ini.
Yang menarik adalah Buffett percaya bahwa prinsip-prinsip pembangunan kekayaan itu sederhana—namun kebanyakan orang gagal mengikutinya.
Menurut investor legendaris tersebut, berikut adalah sepuluh alasan mengapa kebanyakan orang tidak akan pernah kaya raya, seperti yang dikutip dari New Trader U:
1. Mereka Kurang Sabar untuk Berinvestasi Jangka Panjang
"Pasar saham dirancang untuk mentransfer uang dari yang aktif ke yang sabar." -Warren Buffett.
Kekayaan luar biasa Buffett tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui investasi yang sabar selama puluhan tahun. Sementara sebagian besar investor terobsesi memeriksa harga saham setiap hari dan sering berdagang, Buffett lebih memilih menyimpan investasi selama bertahun-tahun—bahkan puluhan tahun.
Baca Juga: Meniru Langkah Investasi Warren Buffett Bisa Dulang Keuntungan? Ini Saran Buffett
Investasi Coca-Cola miliknya, yang dibeli pada tahun 1988, tetap berada dalam portofolio Berkshire Hathaway selama lebih dari 35 tahun kemudian.
Kesabaran ini memungkinkan peracikan keuntungan modal dan menginvestasikan kembali dividen untuk menghasilkan keajaiban. Ketika Buffett berinvestasi, ia berpikir dalam hitungan dekade, bukan hari.
2. Hidup Melebihi Kemampuan Mereka
“Jika Anda membeli barang yang tidak Anda butuhkan, Anda akan segera harus menjual barang yang Anda butuhkan.” - Warren Buffett.
Meskipun menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Buffett masih tinggal di rumah yang dibelinya pada tahun 1958 seharga US$ 31.500. Ia mengendarai mobil sederhana dan hidup relatif sederhana dibandingkan dengan kekayaannya yang melimpah. Hidup hemat ini bukanlah karena pelit melainkan kebijaksanaan finansial.
Kebanyakan orang berjuang untuk membangun kekayaan karena mereka menghabiskan semua yang mereka hasilkan, atau lebih buruk lagi, lebih banyak dari yang mereka hasilkan. Fondasi pembangunan kekayaan adalah menciptakan kesenjangan antara pendapatan dan pengeluaran, lalu menginvestasikan selisih tersebut.
Baca Juga: Mulai Koleksi Saham, Warren Buffett Gelontorkan Rp 42,3 Triliun pada 6 Perusahaan Ini