Penulis: Tiyas Septiana
KONTAN.CO.ID - Banyak investor yang mengagumi sosok Warren Buffett karena kepiawaiannya dalam berinvestasi dan berbisnis.
Tidak jarang mereka mengikuti setiap gerak-gerik Sang Dukun dari Omaha ini kala berinvestasi dengan harapan dapat meniru kesuksesan Buffett.
Namun, apakah dengan mengikuti langkah Buffett dapat memberikan keuntungan yang sama seperti pendiri Berkshire Hathaway ini?
Baca Juga: Langkah Konkret BRI Terapkan ESG untuk Bisnis Berkelanjutan
Bersumber dari Yahoo Finance, dalam Rapat Tahunan Berkshire Hathaway 2009 menjelaskan, seseorang bisa membeli apa yang kita beli, namun tidak bisa mmebeli seluruh keuntungan yang sama.
Mitra bisnis lamanya Charlie Munger menambahkan: "Biasanya cukup cerdas untuk meniru investor yang sangat sukses." Buffett sendiri mengakui jika ia melakukan hal yang sama saat masih muda
Jebakan investasi tiruan
Meskipun Buffett tidak sepenuhnya menepis gagasan meniru tersebut, ia menjelaskan bahwa meniru portofolionya bukanlah strategi yang sempurna.
Salah satu alasan utamanya adalah skala. Berkshire Hathaway tidak hanya membeli saham, mereka sering kali membeli seluruh bisnis.
Hal ini memberi perusahaan leverage, kendali operasional, dan skala ekonomi yang tidak dapat ditiru oleh investor perorangan.
Langkah-langkah Buffett sering kali dikaitkan dengan keuntungan yang unik bagi Berkshire, seperti "free float" dari bisnis asuransinya.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi tanpa kendala keuangan yang mungkin dihadapi perorangan.
Faktor lainnya adalah waktu. Pada saat perdagangan Buffett menjadi publik, kondisi pasar mungkin telah berubah.
Anda sering kali mengejar ketertinggalan, yang berarti Anda mungkin tidak memperoleh keuntungan yang sama dari investasi yang dilakukannya.
Tonton: Harga Emas Antam Melompat Hari Ini (19 Maret 2025)
Sisi positif meniru langkah Warren Buffett
Namun, ada manfaatnya belajar dari pilihan Buffett. Seperti yang ditunjukkan Munger, meniru investor yang sukses "umumnya cukup cerdas."
Buffett mempelajari mentornya Benjamin Graham dan belajar dari investor hebat lainnya selama tahun-tahun awalnya.
Menganalisis portofolio Buffett dapat memberikan wawasan tentang bagaimana ia mengevaluasi perusahaan dan apa yang ia anggap sebagai nilai yang baik.
Namun, mengikuti investasi secara membabi buta tidak sama dengan memahami strateginya.
Pendekatan Buffett berakar kuat pada analisis fundamental, pemikiran jangka panjang, dan kemampuan untuk mengevaluasi bisnis, bukan hanya saham. Tanpa pengetahuan dasar itu, meniru gerakannya bisa jadi berisiko.
Mengamati dan belajar dari keputusannya dapat memberikan pelajaran berharga, tetapi hal terpenting yang dapat diambil mungkin adalah mengembangkan filosofi investasi Anda sendiri.
Buffett dan mendiang Munger kemungkinan akan setuju bagi mereka yang ingin mengikuti jejaknya: jangan hanya meniru tetapi belajar.
Itulah kunci sebenarnya untuk kesuksesan jangka panjang. Dan jika Anda memerlukan sedikit bantuan tambahan untuk membangun strategi investasi Anda, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan.
Mereka dapat membimbing Anda dalam membuat keputusan yang tepat yang disesuaikan dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko Anda. Bagaimanapun, pendekatan investasi terbaik adalah yang sesuai untuk Anda.