Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Warren Buffett, yang dikenal sebagai salah satu investor terbesar sepanjang masa, terkenal dengan pendekatannya dalam investasi nilai.
Mengutip gobankingrates.com, strategi ini melibatkan pencarian perusahaan yang dihargai di bawah nilai intrinsiknya dan melakukan investasi jangka panjang. Buffett juga mengikuti aturan 90/10, yang berarti dia mengalokasikan 90% dari portofolionya ke dana indeks saham berbiaya rendah dan 10% lainnya ke obligasi pemerintah berisiko rendah.
Namun, yang menarik perhatian akhir-akhir ini adalah jumlah besar Treasury bills (T-bills) yang dimiliki Buffett melalui Berkshire Hathaway. Ia kini memegang lebih dari US$200 miliar dalam T-bills, menjadikannya sebagai salah satu investor terbesar dalam kelas aset ini.
Baca Juga: Warren Buffett Unggul Jauh Dibanding Elon Musk dan Mark Cuban dalam Kelola Investasi
Buffett Bertaruh pada Penurunan Suku Bunga
Menurut laporan dari Grant Cardone, manajer dana dan CEO Cardone Capital, Buffett kemungkinan besar memperkirakan penurunan suku bunga di masa mendatang, yang dapat meningkatkan nilai investasinya dalam T-bills.
Berkshire Hathaway membeli US$229,5 miliar dalam bentuk T-bills dan sekuritas dengan jatuh tempo tetap dalam enam bulan pertama tahun ini, melebihi kepemilikan Federal Reserve sebesar US$195,3 miliar.
Cardone menyatakan bahwa langkah Buffett ini menunjukkan keyakinannya bahwa suku bunga akan turun, dan ini bisa memberikan keuntungan signifikan. Jika suku bunga turun, nilai T-bills yang dimiliki Buffett dapat naik, yang berarti potensi keuntungan besar bagi Berkshire Hathaway.
Baca Juga: 5 Cara Membangun Kekayaan dengan Cepat Ala Warren Buffett
Investasikan pada Apa yang Anda Ketahui
Cardone juga menekankan pentingnya berinvestasi dalam hal-hal yang Anda pahami. Buffett tidak berinvestasi pada sesuatu yang dia tidak tahu, dan strategi ini adalah bagian integral dari kesuksesannya.
Ketika Buffett melakukan pembelian besar dalam T-bills, Cardone percaya bahwa ini mencerminkan pengetahuan mendalamnya tentang bagaimana Federal Reserve akan bergerak terkait suku bunga.
Menurut Cardone, Buffett tahu bahwa suku bunga kemungkinan akan kembali ke 2%, dan jika itu terjadi, investasi dalam T-bills bisa menghasilkan keuntungan triliunan dolar. Pandangan ini menegaskan bahwa pengetahuan dan pemahaman Buffett tentang ekonomi makro sangat membantu dalam membuat keputusan investasi besar.
Baca Juga: Warren Buffett Jadi Inspirasi Bill Gates di Usia Senjanya: Pensiun Bukan Opsi Menarik
Mengambil Keuntungan dari Fluktuasi Suku Bunga
Buffett memahami bahwa fluktuasi dalam suku bunga memberikan peluang investasi yang besar. T-bills dianggap sebagai investasi berisiko rendah, tetapi potensi keuntungannya bisa meningkat secara signifikan jika suku bunga turun.
Dengan mengakumulasi kepemilikan besar dalam T-bills, Buffett mempersiapkan perusahaannya untuk mendapatkan keuntungan besar dari pergerakan ekonomi di masa depan.