Sumber: The Motley Fool,CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
“Kalau kamu kumpulkan semua emas di dunia dan bentuk jadi satu kubus, ukurannya kira-kira 67 kaki tiap sisi. Kamu bisa panjat dan duduk di atasnya sambil merasa seperti raja dunia,” ujarnya setengah bercanda.
“Kamu bisa poles, kamu bisa tatap, tapi emas itu tidak akan melakukan apa-apa,” lanjutnya.
Menurut Buffett, orang membeli emas hanya karena berharap ada orang lain yang lebih takut di masa depan dan mau membayar lebih mahal.
“Kamu bukan hanya bertaruh pada ketakutan orang terhadap uang kertas hari ini, tapi juga seberapa besar ketakutan itu bertambah satu atau dua tahun lagi,” katanya.
Pada rapat yang sama, Buffett mengakui bahwa harga yang naik memang selalu menggoda.
“Orang suka ikut-ikutan membeli sesuatu yang harganya sedang naik,” ujarnya.
“Tapi dalam jangka panjang, itu bukan cara untuk menjadi kaya.”
Rekan lamanya, Charlie Munger, menambahkan dengan gaya khasnya:
“Aneh rasanya membeli aset yang hanya akan naik kalau dunia sedang kacau. Itu bukan keputusan yang rasional.”
Tonton: Rahasia Warren Buffett Hadapi Inflasi: Bukan Emas, tapi Investasi Ini
Selain itu, masih ada kejadian lain yang membuktikan Buffett tak menyukai logam mulia tersebut.
Mengutip The Motley Fool, pidato Buffett di Harvard pada tahun 1998 ketika dia berkata tentang emas, menjadi salah satu buktinya. Menurut Warren Buffett, tidak ada hal yang bisa diributkan tentang emas. Dia melihat, nilai emas tidak lebih dari kemauan keras kepala kita untuk melindungi nilainya.
Namun, itu bukanlah bagian emas terburuk dalam pandangan Warren Buffett. Masalah terbesarnya adalah kenyataan bahwa emas sangat tidak berharga. Bukan dalam nilai yang mau dibayar seseorang untuk satu onsnya, tetapi dalam kemampuannya untuk menciptakan kekayaan.
Menurut Warren Buffett, emas itu malas dan tidak memiliki tempat dalam portofolio investor.