Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan Berkshire Hathaway, konglomerat milik Warren Buffett, mengumumkan investasi baru di UnitedHealth Group sekaligus memangkas kepemilikan saham di Apple.
Pengungkapan ini tercantum dalam laporan Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) yang merinci portofolio saham Berkshire per 30 Juni 2025.
Berkshire tercatat memiliki 5,04 juta lembar saham UnitedHealth senilai sekitar US$ 1,57 miliar. Saham perusahaan asuransi kesehatan tersebut melonjak 8,5% dalam perdagangan setelah jam bursa.
Baca Juga: Berkshire Hathaway Jual Saham US$ 3 Miliar, Laba Turun Jelang Warren Buffett Lengser
Selain itu, Berkshire menjual 20 juta lembar saham Apple pada kuartal kedua, sehingga kepemilikan berkurang menjadi 280 juta lembar.
Apple tetap menjadi kepemilikan terbesar dalam portofolio saham Berkshire, meski penjualan ini merupakan yang pertama sejak kuartal ketiga 2024. Saham Apple relatif stabil usai pengumuman tersebut.
Pengajuan SEC juga mencatat pengurangan kepemilikan di Bank of America, serta peningkatan investasi pada pengembang perumahan DR Horton dan Lennar.
Berkshire mengungkapkan pembelian saham baru di penyedia produk keamanan Allegion, pengiklan luar ruang Lamar Advertising, dan produsen baja Nucor. Seluruh saham tersebut turut menguat dalam perdagangan setelah jam bursa.
Tidak diungkapkan apakah keputusan investasi ini dibuat langsung oleh Buffett atau oleh manajer portofolio Berkshire, Todd Combs dan Ted Weschler, maupun calon CEO Greg Abel. Namun, pasar kerap menafsirkan aksi beli Berkshire sebagai sinyal positif.
Baca Juga: 37% Portofolio Berkshire Hathaway Ada pada 2 Saham Pembagi Dividen Ini
Saham UnitedHealth, bagian dari indeks Dow Jones Industrial Average, tercatat telah turun 46% sepanjang tahun ini akibat tekanan biaya, penyelidikan Departemen Kehakiman AS terkait praktik penagihan, serangan siber, dan insiden penembakan yang menewaskan mantan CEO Brian Thompson pada Desember lalu.
Buffett sendiri pernah menyebut tingginya biaya kesehatan sebagai “cacing pita” yang menghambat pertumbuhan ekonomi.