Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nu Holdings (NU), perusahaan fintech yang berbasis di Amerika Latin, menarik perhatian investor global setelah mencatatkan volume perdagangan saham tertinggi sejak melantai di bursa pada Desember 2021.
Dengan kapitalisasi pasar sebesar US$71 miliar, Nu Holdings telah tumbuh pesat di kawasan tersebut, melayani lebih dari 100 juta nasabah perbankan online. Mengapa perusahaan ini begitu menarik bagi investor, dan bagaimana prospek sahamnya ke depan?
Kiprah Nu Holdings di Amerika Latin
Mengutip pro.thestreet.com, Nu Holdings beroperasi terutama di Brasil, negara dengan populasi lebih dari 217 juta jiwa, di mana sebagian besar penduduknya memiliki akses terbatas ke layanan perbankan tradisional.
Nu Holdings menawarkan solusi perbankan digital yang inklusif dan efisien, menjadikannya pilihan utama bagi banyak penduduk Brasil yang sebelumnya tidak terjangkau oleh sistem keuangan formal.
Baca Juga: 3 Saham Ini Memberikan Dividen US$2,6 Miliar kepada Warren Buffett Setiap Tahun
Selain Brasil, Nu Holdings juga telah memperluas operasinya ke negara-negara lain di Amerika Latin, termasuk Meksiko dan Kolombia. Dengan ekspansi ini, Nu Holdings terus memperluas basis nasabahnya di pasar-pasar yang kurang terlayani oleh bank konvensional, sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri fintech.
Kinerja Saham yang Mengesankan
Pada bulan Agustus 2024, saham Nu Holdings mengalami lonjakan yang signifikan. Setelah sempat turun di bawah rata-rata pergerakan 200 hari dan diperdagangkan di bawah US$10 per saham pada awal Agustus, saham ini melonjak lebih dari 50% dari titik terendahnya pada 6 Agustus 2024.
Pada akhir bulan, saham Nu Holdings ditutup pada harga tertinggi sepanjang masa, yakni US$14,97.
Peningkatan harga saham yang dramatis ini disertai dengan volume perdagangan tertinggi dalam sejarah Nu Holdings, menunjukkan kemungkinan adanya minat dari investor institusi. Meskipun terjadi sedikit penurunan pada awal September, dampaknya terhadap saham Nu Holdings relatif kecil.
Hingga penutupan perdagangan hari Rabu, harga sahamnya masih kurang dari 5% di bawah rekor tertinggi sepanjang masa.
Baca Juga: Ini yang Dilakukan Warren Buffett saat Pasar Saham Bergejolak
Prospek Pertumbuhan di Masa Depan
Pertumbuhan yang dialami Nu Holdings bukanlah kebetulan semata. Perusahaan ini mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, dengan peningkatan pendapatan sebesar 130,36% pada 2021, 182,22% pada 2022, dan 67,54% pada 2023.
Dengan strategi ekspansi yang agresif ke seluruh wilayah Amerika Latin, khususnya di Meksiko dan Kolombia, perusahaan ini diperkirakan akan melanjutkan tren pertumbuhan yang kuat dalam beberapa tahun ke depan.
Selain itu, Brazil, sebagai pasar utama Nu Holdings, merupakan salah satu negara berkembang dengan potensi ekonomi yang besar. Dengan PDB sebesar US$2,33 triliun, Brazil telah menjadi salah satu tujuan utama bagi modal investasi di kawasan Amerika Selatan.
Kota São Paulo, tempat markas besar Nu Holdings berada, adalah pusat ekonomi terbesar di Amerika Latin, sering kali disebut sebagai “New York City”-nya kawasan tersebut.
Baca Juga: Pesulap Terkenal Ini Bagikan Trik Gandakan Portofolionya Hingga 276%
Minat dari Warren Buffett dan Berkshire Hathaway
Kepemilikan saham Nu Holdings oleh investor legendaris Warren Buffett melalui Berkshire Hathaway (BRK.A) telah memberikan kepercayaan tambahan bagi banyak investor. Buffett mulai mengakumulasi saham Nu Holdings pada akhir 2021 dan kini memiliki sekitar 107 juta saham dengan harga rata-rata US$9,82 per saham.
Meskipun posisi ini hanya mencakup 0,5% dari portofolio Berkshire Hathaway, minat Buffett pada Nu Holdings mencerminkan potensi jangka panjang perusahaan ini.
Tantangan dan Volatilitas Saham
Meskipun prospek pertumbuhan Nu Holdings sangat menjanjikan, investor harus siap menghadapi volatilitas yang melekat pada saham perusahaan fintech yang sedang berkembang ini. Seperti yang ditunjukkan pada grafik sahamnya, harga saham Nu Holdings cenderung berfluktuasi tajam, terutama di tengah perubahan kondisi pasar global dan lokal.
Pada awal Agustus, saham Nu Holdings mengalami penurunan yang signifikan ketika jatuh di bawah rata-rata pergerakan 200 hari, sebuah indikator teknikal yang sering digunakan oleh investor untuk menentukan tren jangka panjang.
Baca Juga: Value Investor Ini Rekomendasikan 4 Saham yang Kurang Diperhatikan Tapi Layak Dibeli
Namun, kemampuan saham ini untuk pulih dengan cepat dan mencatatkan harga tertinggi baru menunjukkan kekuatan fundamental perusahaan, serta kepercayaan yang terus tumbuh di kalangan investor.
Kesimpulan: Nu Holdings dan Potensinya di Masa Depan
Nu Holdings telah membuktikan diri sebagai pemain utama di industri fintech di Amerika Latin, dengan lebih dari 100 juta nasabah yang tersebar di beberapa negara berkembang. Dengan pertumbuhan pendapatan yang kuat, ekspansi geografis yang agresif, serta minat dari investor besar seperti Warren Buffett, prospek masa depan perusahaan ini sangat cerah.
Namun, seperti halnya dengan semua saham di sektor teknologi dan keuangan, investor harus tetap waspada terhadap volatilitas jangka pendek. Meskipun Nu Holdings telah menunjukkan kemampuan untuk mengatasi tantangan pasar, investasi dalam perusahaan ini memerlukan pendekatan yang sabar dan jangka panjang.
Baca Juga: Saham yang Baru Diakumulasi Warren Buffett Harganya Merosot, Sudah Saatnya Membeli?
Ke depan, Nu Holdings berpotensi untuk terus tumbuh seiring dengan meningkatnya penetrasi layanan keuangan digital di Amerika Latin.
Dengan fokus pada inklusi keuangan di pasar-pasar yang kurang terlayani, serta dorongan ekspansi ke negara-negara besar seperti Meksiko dan Kolombia, Nu Holdings tampaknya siap untuk melanjutkan pertumbuhannya yang luar biasa dan menarik minat lebih banyak investor global.
