Sumber: Cointelegraph | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Investor legendaris Warren Buffett selama ini dikenal sebagai penggemar berat indeks S&P 500, namun data terbaru menunjukkan indeks saham andalan Amerika Serikat (AS) itu ternyata tertinggal jauh dari Bitcoin (BTC) dalam lima tahun terakhir.
Melansir laman Cointelegraph Senin (6/10/2025), dalam unggahan di platform X (5/10), Phil Rosen, pendiri buletin pasar saham Opening Bell Daily, mencatat bahwa meskipun S&P 500 naik sekitar 106% dalam denominasi dolar AS sejak 2020, nilainya justru merosot sekitar 88% jika dihitung dalam denominasi Bitcoin.
Temuan ini memicu sorotan dari para pendukung kripto yang menilai perbandingan tersebut menggambarkan perubahan besar dalam daya tarik aset digital terhadap aset tradisional.
Baca Juga: Harga Bitcoin Diprediksi Tembus US$150.000, Analis: Kenaikan Besar Baru Dimulai
Buffett dan Strategi S&P 500
Sejak diluncurkan pada 1957, S&P 500 yang melacak kinerja 500 perusahaan terbesar di bursa AS telah mencatat imbal hasil riil sekitar 6,68% per tahun setelah disesuaikan dengan inflasi.
Angka ini kerap lebih tinggi dari inflasi rata-rata AS, menjadikannya salah satu instrumen investasi paling andal dalam jangka panjang.
Tak heran bila Warren Buffett berulang kali menyarankan investor ritel untuk menempatkan portofolio mereka pada S&P 500.
Dalam strategi investasinya, Buffett bahkan dikenal menganjurkan komposisi 90% pada S&P 500 dan 10% pada obligasi pemerintah AS jangka pendek.
Baca Juga: Bitcoin Hadapi Tekanan Jual Setelah Cetak Rekor Baru US$125.000
S&P 500 dan Bitcoin Sama-Sama Pecahkan Rekor
Indeks S&P 500 terus mencetak rekor baru pada 2025, kini berada di level 6.715,79, naik 14,43% sejak awal tahun.
Namun, Bitcoin justru melesat lebih tajam, naik 32% sepanjang tahun berjalan, menembus rekor baru di US$125.000 per BTC pada akhir pekan lalu.
Berdasarkan data OfficialData.org, investasi US$100 di S&P 500 sejak awal 2020 akan bernilai sekitar US$209,85 per Juli 2025.
Sebaliknya, investasi US$100 di Bitcoin akan tumbuh menjadi sekitar US$1.473,87 dalam periode yang sama — hampir tujuh kali lipat lebih besar.
Baca Juga: Bitcoin Capai ATH US$125.000, Ini Cara Investasi Aset Kripto Resmi untuk Pemula
Apakah Perbandingan Ini Adil?
Meski angka-angka tersebut mencolok, banyak analis menilai perbandingan antara Bitcoin dan S&P 500 tidak sepenuhnya seimbang.
S&P 500 merupakan tolok ukur utama pasar saham AS, merepresentasikan stabilitas dan kinerja jangka panjang perusahaan-perusahaan besar seperti Apple, Microsoft, dan Amazon.
Dengan kapitalisasi pasar sekitar US$56,7 triliun, indeks ini mencerminkan aset dengan risiko dan volatilitas rendah.
Sementara itu, Bitcoin adalah aset tunggal digital dengan kapitalisasi sekitar US$2,47 triliun, bersifat deflasi, terdesentralisasi, dan memiliki tingkat fluktuasi harga harian yang jauh lebih tinggi.
Meski begitu, adopsinya yang semakin luas menjadikannya pilihan alternatif bagi investor yang mencari lindung nilai terhadap inflasi dan pelemahan dolar AS.
Baca Juga: Bitcoin Cetak Rekor Baru, Ini Sentimen yang Menjadi Pendongkraknya
Kesimpulan
Baik S&P 500 maupun Bitcoin mencerminkan dua dunia investasi yang berbeda yang satu menonjolkan stabilitas korporasi, sementara yang lain menghadirkan revolusi finansial berbasis teknologi.
Namun, fakta bahwa indeks saham tertua di dunia “tertinggal” 88% dari aset digital berusia 16 tahun menunjukkan satu hal penting: peta kekuatan investasi global tengah berubah cepat, dan Bitcoin kini semakin sulit diabaikan.