Sumber: Channel News Asia | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Upaya ASEAN saat ini masih tetap fokus pada penerapan "konsensus lima poin" yang disepakati oleh para pemimpin tahun lalu. Kunjungan Hun Sen Jumat nanti bertujuan untuk membuka jalan sekaligus mengawasi sejauh mana kemajuan yang sudah dibuat oleh Myanmar.
"Kami akan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk dialog inklusif dan kepercayaan politik di antara semua pihak terkait," kata Hun Sen.
Kunjungan utusan khusus ASEAN ke Myanmar telah ditunda setelah junta tidak memberikan izin untuk bertemu dengan pemimpin sipil yang terguling, Aung San Suu Kyi.
Sebagai tanggapan, ASEAN akhirnya mencoret nama Myanmar dari pertemuan tingkat tinggi bulan Oktober lalu. Sejak kudeta terjadi Februari tahun lalu, junta Myanmar hanya menunjukkan sedikit tanda kemajuan dari penerapan konsensus.
Menurut kelompok aktivis lokal, rangkaian protes dan bentrokan antara masyarakat anti-kudeta dengan aparat keamanan telah menewaskan lebih dari 1.400 orang sejak awal tahun lalu. Jumlahnya diperkirakan masih akan terus bertambah mengingat protes masih terus terjadi di banyak wilayah.