kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.980.000   15.000   0,76%
  • USD/IDR 16.810   20,00   0,12%
  • IDX 6.446   7,70   0,12%
  • KOMPAS100 927   0,91   0,10%
  • LQ45 722   -0,90   -0,12%
  • ISSI 206   1,64   0,80%
  • IDX30 375   -0,74   -0,20%
  • IDXHIDIV20 453   -1,23   -0,27%
  • IDX80 105   0,08   0,08%
  • IDXV30 111   0,28   0,25%
  • IDXQ30 123   -0,06   -0,05%

Wen akhirnya berdialog dengan Kan


Selasa, 05 Oktober 2010 / 16:19 WIB
Wen akhirnya berdialog dengan Kan


Reporter: Sopia Siregar | Editor: Test Test

BRUSSELS. Ketegangan hubungan antara Jepang dan China akibat kasus perbatasan yang melibatkan penangkapan kapten kapal nelayan China mulai mengendur. Perdana Menteri China Wen Jiabao akhirnya melakukan pembicaraan empat mata dengan Perdana Menteri Naoto Kan di sela-sela pertemuan Asia-Europe Meeting (ASEM) Summit atau Pertemuan Tingkat Tinggi Asia-Eropa, di Brussels, Senin (4/10) waktu setempat.

Padahal, sebelumnya, dalam Sidang Tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Wen menolak bertemu dengan Kan. Memang, saat itu, Jepang belum melepaskan kapten kapal tersebut. Akibat penangkapan itu, China sempat mengancam untuk melarang ekspor bahan baku ke Jepang. Nah, dalam dialog Wen dan Kan ini, keduanya berjanji mengendurkan ketegangan hubungan diplomatik dua negara yang sudah berlangsung setidaknya dalam lima tahun terakhir.

Usai pertemuan itu, Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshito Sengkoku, seperti diberitakan kantor berita Xinhua, mengadakan konferensi pers dengan wartawan, Selasa (5/10) waktu Tokyo. Dia menegaskan, Jepang sangat berkeinginan untuk memperbaiki dan meningkatkan hubungan dengan China. "Mempromosikan hubungan yang strategis, saling menguntungkan dan berkualitas antara Jepang dan China akan berdampak positif tidak hanya bagi kedua negara tapi juga negara-negara Asia dan dunia lainnya. Khususnya untuk perekonmian mereka," tandas Sengoku.

Yang menarik, dalam pertemuan itu, Wen kembali menegaskan kalau Kepulauan Diaoyu atau Senkaku dalam bahasa Jepang, merupakan wilayah China sejak zaman dahulu. Wen juga menekankan poin penting soal Diaoyu ini sebagai syarat utama agar kedua negara bisa menjaga dan meningkatkan hubungan yang strategis dan saling menguntungkan. Tidak dijelaskan bagaimana tanggapan PM Kan. Tapi, dikabarkan, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan komunikasi orang per orang dan antarpemerintah serta setuju untuk mengagendakan waktu yang tepat pertemuan tingkat tinggi untuk kedua negara.



TERBARU

[X]
×