Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Program Pangan Dunia (WFP), pada hari Rabu (11/1), melaporkan bahwa pihaknya belum mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Korea Utara sejak bulan Maret tahun lalu. Hal ini tidak lepas dari kontrol ketat Korea Utara atas perbatasannya di tengah pandemi Covid-19.
Dilansir dari Yonhap, WFP terakhir kali mengirimkan bantuan ke negara tertutup itu pada periode Januari hingga Maret 2021. Bantuan yang dikirimkan terdiri dari 891,5 ton makanan fortifikasi dan 4.970 ton makanan mentah.
Dalam laporannya bulan Desember lalu, WFP menyatakan bahwa bantuan terakhirnya itu akan mampu membantu hingga 566.886 orang di Korea Utara.
Baca Juga: AS Resmi Blokir Bantuan Non-Kemanusiaan ke Korea Utara di Tahun 2022
"Setelah penerapan langkah-langkah pencegahan Covid-19, WFP hanya melanjutkan program bantuan melalui sisa stok makanan yang sudah ada di dalam negeri. Distribusi terakhir terjadi pada Maret 2021 ketika semua stok makanan habis," tulis WFP dalam laporannya.
Lebih lanjut, WFP juga mengatakan bahwa hingga saat ini masih sangat sedikit bantuan yang bisa memasuki Korea Utara, bahkan dari sahabat dekatnya, China.
Kondisi ini semakin buruk sejak bulan Agustus 2021 ketika Korea Utara menerapkan aturan karantina selama lebih dari tiga bulan dan tindakan disinfeksi.
Akhir Desember lalu, PBB juga kembali mengecualikan Korea Utara dalam rencana bantuan kemanusiaan tahunannya untuk tahun 2022. Hal ini sepertinya masih terkait dengan keputusan Korea Utara yang menutup perbatasannya selama pandemi Covid-19.
Baca Juga: Dua tahun berturut-turut, Korea Utara dikecualikan dari rencana bantuan PBB
Yonhap melaporkan bahwa Korea Utara disebut dalam Tinjauan Kemanusiaan Global 2022 yang dirilis oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA). Korea Utara diakui akan mengalami situasi kerawanan pangan akut pada akhir tahun 2021.
"Afghanistan, Korea Utara, dan Myanmar menghadapi situasi kerawanan pangan akut, yang kemungkinan akan semakin memburuk pada akhir tahun ini," ungkap OCHA.
Meskipun demikian, hanya Afghanistan dan Myanmar yang masuk ke dalam daftar rencana tanggapannya untuk kawasan Asia-Pasifik. Ini merupakan kedua kalinya secara berturut-turut Korea Utara tidak dimasukkan ke dalam rencana bantuan kemanusiaan PBB.
Kondisi buruk Korea Utara juga sudah diramalkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) dalam laporan rutinnya bulan Desember. Korea Utara termasuk di antara 44 negara yang membutuhkan bantuan eksternal untuk makanan. FAO juga memperkirakan sebagian besar penduduk Korea Utara ada di tingkat konsumsi makanan yang rendah.